Lihat ke Halaman Asli

Tamita Wibisono

TERVERIFIKASI

Creativepreuner

Solo Travelling? Bukan Berarti Sepi Sendiri lho

Diperbarui: 13 April 2016   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="dok.pri : menikmati Laguna Segara Anakan Cilacap, melihat Gerumbul Nusakambangan dari kejauhan, solo travelling"]

 

 

[/caption]Bepergian seorang diri atau solo travelling?, Saya salah satu penikmatnya. Meski dalam perjalanan tiba-tiba ada yang bertanya :

"sendirian saja mbak?".

Pertanyaan seperti itu kerap kali saya dapatkan ketika dalam perjalanan seorang diri, terlebih dengan mengendarai sarana transportasi umum, sebut saja kereta api atau bus. Ada 2 makna dalam pertanyaan itu bagi saya. Yang pertama adalah temannya mana? yang kedua apa tidak takut?!

Lebih dari separuh perjalanan yang telah saya lewati saya jalani dengan solo travelling. Ada tantangan tersendiri ketika melakukan sebuah perjalanan seorang diri. Merasa sepi? tidak pernah tuh. Bahkan  solo travelling justru membuka peluang kita untuk mendapatkan dan menambah kawan baru. Mau tidak mau kita tidak disibukkan dengan pembicaraan dengan teman yang sudah kita kenal sebelumnya.

Solo traveling menjadikan saya lebih bisa memperhatikan kondisi sekitar. Fokus pada apa yang menjadi tujuan saya serta lebih fleksibel dalam mengatur itenary. Bagi saya tidak ada kata sepi sendiri ketika harus solo travelling. Toh pada akhirnya tetap ada banyak teman perjalanan lain meski belum kita kenal sebelumnya. Disinilah diperlukan sikap ramah kepada orang yang baru pertama bertemu muka. Diawali dengan senyum, tidak ada salahnya menyapa terlebih dahulu. Jika ternyata tercipta pembicaraan yang bermanfaat tidak menutup kemungkinan untuk sekedar bertukar kartu nama atau nomor kontak. Tentu saja harus benar-benar dipastikan bahwa teman baru diperjalanan itu sosok yang tidak mendatangkan masalah dikemudian hari.

Ada banyak hal yang membuat saya nyaman dengan solo travelling. Lebih berhati-hati tentu, karena pergi seorang diri kadang mengundang kerawanan tersendiri. hal yangperlu diperhatikan dalam solo traveling adalah berpenampilan wajar alias sederhana, tidak menggunakan assesoris dan barang elektronik seperti gagdet secara mencolok, tidak berlebihan membawa barang bawaan. Jangan segan untuk menolong orang lain yang membutuhkan dari hal-hal kecil. Prinsip tolong menolong ini menjadi penting bagi penikmat solo travelling. Tak jarang ada hal-hal diluar dugaan, maka dengan kita menolong orang lain secara otomatis biasanya Tuhan juga akan mempertemukan kita dengan orang-orang yang mau menolong. Misalnya saja menolong orang yang mau menyeberang jalan, berbagi tempat duduk dsb.

Meski saya penikmat solo travelling namun saya juga tidak alergi dengan travelling rame-rame. Pada prinsipnya apapun jenis travellingnya...nikmati perjalanan selagi bisa 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline