Lihat ke Halaman Asli

Tami Sutami

Penikmat puisi

Hujan

Diperbarui: 17 Oktober 2021   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan

Dari bibir genting air jatuh satu-satu
Membasahi tanah
Menggenangi rumput
Susul-menyusul
Menjadi bunyi yang paling sepi
Di hati

Di manakah kamu
Apakah sedang menerobos hujan
Langit masih berwarna abu-abu
Angin kian menerbangkan basah
Juga hatiku dirundung gelisah

Biji-biji hujan
Masih tempias di lantai
Masih membasahi tanah
Masih menggenangi rumput
Masih sunyi sepi
Dan secangkir kopi
Yang tak panas lagi
Di manakah kamu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline