Lihat ke Halaman Asli

Bila Hilal Tiba

Diperbarui: 7 Juli 2016   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku rindu mekar melati bersama tetesan embun pagi

Aku rindu secangkir teh hangat yang kuteguk bersama senyummu

Jingga senja terpancar merona, tak jua tampak sosok yang kudamba

Tumpukan kerinduan tak terurai, tumpah dalam gumpalan air mata, terpantul dibening gelas kaca

 

Ramadhan terus berlalu

Kau masih terdiam

Memenangkan ambisi yang membelenggumu

Membiarkan kerinduan terbakar menjadi abu

Bila hilal syawal tiba

Akankah kau akan merayakan keangkuhanmu..?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline