Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Kerap Datangi Tuannya

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

134218580321110030

[caption id="attachment_187695" align="aligncenter" width="465" caption="Sumber: metrotvnews.com"][/caption]

Kalau punya pelayan di rumah, pasti kita menginginkan pelayan tersebut bisa membantu kita dalam mengurus rumah. Mulai dari mengepel, menyapu, mencuci, dan menyetrika pakaian, bahkan sampai membantu menjaga anak-anak kita. Untuk bisa melakukan itu semua, tentu si pelayan harus mau mendengarkan apa permintaan tuannya. Apa jadinya jika si pelayan tak mau mendengarkan permintaan tuannya. Tuannya marah, bisa-bisa si pelayan dipecat. Pelayan yang mau mendengarkan permintaan tuannya dan melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik tentu akan dipercaya. Bahkan tuannya berusaha mempertahankan si pelayan untuk tetap bekerja di rumahnya. Itulah yang dilakukan Joko Widodo, kandidat Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2015 saat memimpin Solo. Jokowi, begitu ia biasa disapa, kerap datangi rakyatnya di Solo dan mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh mereka, khususnya rakyat kecil. Permintaan rakyat itulah yang menjadi modal Jokowi bekerja sebagai Walikota Solo. Selama tujuh tahun memimpin Kota Solo, Jokowi sudah sering melakukannya. Pasar tradisional adalah salah satu tempat yang paling sering dikunjungi alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) itu. "Jadi pemimpin itu harus turun langsung ke rakyat, harus turun ke bumi," demikian yang diutarakan pria kelahiran Surakarta, 26 Juni 1961 itu, saat diwawancara reporter TV One yang ditayangkan pada Jumat (13/7/2012). Sikapnya yang melayani, membuat Jokowi termasuk ke dalam daftar walikota terbaik di dunia. Sikapnya yang membumi itu juga menjadi magnet bagi warga Jakarta untuk memilihnya sebagai pemimpin Ibu Kota. Meski Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta belum mengumumkan hasil pemungutan suara secara resmi, penghitungan cepat lembaga survei mencatat Jokowi menempati posisi pertama. Lebih dari 40 persen suara, bisa diraihnya dalam Pemilukada DKI Jakarta yang digelar Rabu (11/7/2012) lalu. Jokowi telah membuktikan bahwa pemimpin adalah pelayan dan rakyat adalah tuannya. Pemimpin bukan raja yang harus dipuja dan merasa lebih tinggi kedudukannya dari rakyatnya. Jika ia benar-benar terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, semoga ia tetap konsisten menjadi pelayan yang baik bagi tuannya. @TamiPudya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline