Lihat ke Halaman Asli

Tak Jadi Tidur Gara-gara "Balai Sarbini" dan "Ancol"

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usai setor tulisan di Kompasiana, yang berjudul Anas Nonton “Duel Sengit” Regina VS Sean (http://metro.kompasiana.com/2012/06/30/anas-nonton-%E2%80%9Cduel-sengit%E2%80%9D-regina-vs-sean/), saya berencana untuk tarik selimut lalu tidur. Saya tipe orang yang mudah sekali tidur. Asal kepala saya kena bantal, dalam hitungan detik saya sudah masuk ke dunia mimpi.

Namun, ada sesuatu yang aneh yang saya rasakan malam hari ini. Saya tidak bisa langsung tidur seperti biasanya, padahal kepala saya sudah berakar di bantal. Malam ini saya agak cemas. Ada apa gerangan. Untuk mengetahui apa penyebab kegelisahan saya, saya pun mereview kegiatan saya hari ini. Dan...

ASTAGFIRULLAH.... Saya salah ketik tulisan saya yang berjudul Anas Nonton “Duel Sengit” Regina VS Sean di Kompasiana. Saya salah menulis lokasi acara. Seharusnya acara tersebut digelar di Kawasan Ancol. Saya justru menulis di Balai Sarbini. (Payah). Saya terperanjat bangun dari tempat tidur dan buru-buru membuka netbook saya kembali. Saya harus segera edit. Ada perasaan berdosa karena saya menyebarkan informasi yang salah.

Dengan koneksi internet yang super lelet, saya pun mengedit tulisan tersebut. Usai mengganti Balai Sarbini menjadi Kawasan Ancol, saya menyimpan tulisan tersebut. Ternyata, tulisan Balai Sarbini tak berubah. Saya edit lagi, lalu saya publish. Hasilnya, tetap tak berubah. Ini Kompasiana yang ada kesalahan teknis, atau sayanya yang gaptek? Tulisan sudah diedit tapi tak berubah. Panik pun melanda. Akhirnya ralat pun saya tulis di kolom komentar, demi kemaslahatan umat. (lebay :D )

Tak lama, saya membuka tulisan saya tersebut. Fiuh, untung berubah juga Balai Sarbini menjadi Kawasan Ancol. Pelajaran yang bisa dipetik adalah saat menulis, tulislah apa yang ada di kepala mu tanpa edit. Biarkan mengalir seperti air walau penulisannya salah. Setelah selesai, baca ulang apakah tulisannya sudah enak dibaca dan apakah informasi yang akan disampaikan sudah benar. Edit dengan teliti. Setelah itu, baru boleh publish.

Satu lagi, kalau tulisan terdapat kesalahan tetapi terlanjur dipublish, segera edit. Usai mengedit, bersabarlah menunggu tulisan tersebut berubah. Hehehe... @TamiPudya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline