Bahkan ketika mentari tenggelam, kemanusianaan masih menjadi terang pagi.
Jiwa-jiwa idealis yang memegang berbagai ideologi serta jati diri tetap berdiri dengan senyum manis.
Lantas kenapa engkau risau?
Tak lain dan tak bukan karena Negeriku sedang kacau balau tak menentu.
Hingga jiwa-jiwa idealis itu hanya mimpi dan pernah ada di Negeriku yang miris ini.
Biar aku dekap jiwaku dan aku berdiri terombang-ambing tak menentu di ganasnya Negeri tanpa manusia-manusia sejati.
Yang datang biarkan datang, yang pergi biarkan pergi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H