Lihat ke Halaman Asli

Tami Matahari

mahasiswa

Sugiri Vs Ipong: Pertarungan Sengit, Rekam Jejak Siapa yang Lebih Berpihak pada Rakyat?

Diperbarui: 8 September 2024   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pilihan politik di Pilkada Ponorogo 2024 semakin menarik perhatian, terutama dengan dua kandidat yang memiliki rekam jejak dan persepsi publik yang berbeda: petahana Sugiri Sancoko dan mantan bupati Ipong Muchlissoni. Masyarakat Ponorogo perlu memahami bagaimana kepemimpinan masing-masing kandidat mempengaruhi kesejahteraan, infrastruktur, serta stabilitas sosial ekonomi, sebelum memutuskan pilihan mereka.

1. Kesejahteraan Masyarakat dan Indikator Ekonomi

Dalam menilai keberhasilan pemimpin, data ekonomi seperti kemiskinan dan pembangunan infrastruktur menjadi indikator penting. Pada masa jabatan Sugiri, Ponorogo mengalami penurunan tingkat kemiskinan secara signifikan, didukung dengan peningkatan program kesejahteraan sosial. Sementara itu, pada periode Ipong, pembangunan infrastruktur terfokus pada beberapa sektor strategis, namun angka kemiskinan tetap tinggi .

Riset dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) mencatat, di bawah Sugiri, terjadi peningkatan alokasi anggaran untuk pendidikan dan kesehatan, yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat secara langsung. Di sisi lain, periode Ipong lebih diwarnai dengan pembangunan fisik seperti pelebaran jalan, namun dampak terhadap kesejahteraan sosial tidak terlalu terlihat.

2. Kontroversi dan Skandal

Sugiri Sancoko lebih banyak diterpa isu hoax, seperti tuduhan goyang Sarangan yang terbukti tidak benar, serta isu ijazah palsu yang juga sudah diklarifikasi oleh pihak kampus. Di sisi lain, Ipong terjerat beberapa skandal yang memiliki dampak negatif bagi citranya. Mulai dari kasus perselingkuhan, dugaan hilangnya aset Pringgitan, hingga pernyataannya yang kontroversial terkait Monumen Reog yang dianggap sebagai berhala.

Isu-isu ini menjadi bahan diskusi publik yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kedua kandidat. Perbandingan ini menunjukkan bahwa skandal yang menimpa Ipong lebih bersifat substansial dan mengarah pada tindakan yang mengganggu kepercayaan publik.

3. Karakter Kepemimpinan

Secara karakteristik, Sugiri dinilai lebih merakyat. Pendekatannya yang lebih inklusif dan partisipatif dengan masyarakat mendapat apresiasi. Banyak masyarakat merasa bahwa kebijakan Sugiri lebih menyentuh kebutuhan dasar mereka, terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Sebaliknya, Ipong dikenal sebagai pemimpin yang lebih elitis, dengan fokus pada pembangunan fisik, namun tidak merata.

4. Kekayaan dan Keuangan Pribadi

Menurut data yang dilansir oleh KPU, Ipong Muchlissoni dilaporkan memiliki kekayaan yang lebih besar dibandingkan dengan Sugiri Sancoko. Namun, Sugiri diunggulkan dalam hal keuangan yang lebih stabil, dengan tidak memiliki utang yang besar, sedangkan Ipong sempat dikaitkan dengan isu hutang pribadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline