Artikel ini membahas tuntas penulisan karya ilmiah yang dapat menjadi penunjang karir di masa depan. Pembahasan artikel ini meliputi karakteristik karya ilmiah, konsep berpikir ilmiah, cara menemukan ide dalam karya ilmiah serta cara menuangkan ide dalam karya ilmiah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah berdasarkan data dan fakta dari hasil observasi, eksperimen, dan kajian pustaka.
Penulisan karya ilmiah memiliki standarisasi sehingga terdapat kaidah-kaidah tertentu dalam penulisannya yang tercermin dalam karakteristik penulisan ilmiah. Hal ini perlu menjadi perhatian, karena penulisan tanda baca yang kurang tepat dapat berdampak pada daya pikir pembaca. Karakteristik karya ilmiah ini diantaranya bersifat logis, objektif, sistematis, dan etis. Berikut penjelasan singkatnya :
- Logis yaitu sesuatu ide yang disampaikan sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, dan masuk akal.
- Objektif yaitu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.
- Sistematis yaitu teratur menurut sistem sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, dan terpadu.
- Etis yaitu sesuai dengan asas perilaku atau etika yang disepakati secara umum.
Konsep berpikir ilmiah mengedepankan teknik berpikir secara kritis dengan mengkaji fakta, masalah, motif, solusi hingga dampak yang dihasilkan. Sebagai mahasiswa, konsep ini sangat perlu dikuasai karena menjadi gerbang penunjang mahasiswa dalam berkarir di masa depannya. Karena di dunia kerja nanti, atasan lebih menyukai pada karyawan yang senang berobservasi. Selain itu, kita dapat mengamati bahwa pada kenyataannya orang-orang yang sukses tercermin dari kemampuannya dalam mengurai masalah serta memetakan pola hingga mampu menyelesaikan masalahnya sendirian. Oleh karena itu, untuk menguasai kemampuan tersebut tentunya mahasiswa sangat perlu berlatih mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya. Salah satu cara mengasah analisis pada suatu masalah yakni dengan menerapkan rumus 5W 1 H meliputi What, Who, Why, When, Where and How.
Kegiatan menulis karya ilmiah terkadang diiringi dengan kebingungan dalam menemukan ide. Padahal, saat ini inspirasi dapat ditemukan di berbagai media yang sering digunakan. Contohnya, bisa diakses melalui internet (konten dan bacaan digital, podcast dan lainnya), kegiatan membaca buku, mengamati, berdiskusi, observasi hingga konsultasi. Ide terkadang muncul secara tiba-tiba, bisa saja pada saat berdiskusi walau sedang membahas topik pribadi namun terbesit ide-ide karya ilmiah mengenai suatu topik permasalahan yang terlintas.
Setelah menemukan ide, penulis dapat menuangkan idenya dalam bentuk penulisan secara deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi atau persuasi. Berikut penjelasan singkatnya :
- Deskripsi adalah bentuk karya tulis yang menggambarkan suatu objek kepada pembaca seolah-olah pembaca dapatt merasakan, melihat atau mengalami sendiri sesuai topik tulisan.
- Narasi adalah bentuk karya tulis yang berupa rangkaian peristiwa baik fiksi ataupun nonfiksi yang disampaikan secara sistematis dan juga logis.
- Eksposisi adalah bentuk karya tulis yang berupa penjelasan atau pemaparan umum terkait suatu informasi kepada pembaca secara lebih jelas dan terperinci.
- Argumentasi adalah bentuk karya tulis yang berupa pendapat penulis mengenai suatu hal. Argumentasi bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar memiliki pandangan yang sama sesuai apa yang disampaikan penulis.
- Persuasi adalah bentuk karya tulis yang berupa imbauan atau ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulisnya. Oleh karena itu, biasanya disertai penjelasan dan fakta-fakta sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca.
Sumber : Wardana. (2024). "Karya Ilmiah Penunjang Karir di Masa Depan" ; Karya Ilmiah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H