Lihat ke Halaman Asli

Kampanye Elit Politik PA Dari Menjanjikan Sampai Mengancam Rakyat

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara kampanye yang tidak sportif dan menuai kritik di setiap penjuru daerah Aceh. Kenapa tidak pasalnya isi kampanyeenya sangat menghanyutkan para masyarakat Aceh, banyak komentar di kalangan masyarakat yang bahwa hati kecilnya ingin mencurahkan perasaannya tentang isu kampenye yang di meriahkan oleh partai Aceh yang sekarang berkuasa di Aceh. Orang – orang yang melemparkan kata – kata manis yang berujung ancaman tersebut tidak lain yaitu dari petinggi – petinggi pemerintahan Aceh dan juga eks-kobantan GAM dulu.

Bukan hanya di panggung kampanye yang menabur benih madu yang berujung racun tersebut tapi juga di warung – warung kopi atau cafee juga jadi sasaran para kaki tangan caleg dan juga orang yang masuk kedalam struktur Partai. Jalur terjang politik untuk mendapatkan kekuasaan yang sumber anggarannya tidak terlalu besar mengakibatkan dampak yang sangat mendalam di kalangan publik dan juga pembodohan yang tersistematis.

Hasil kampanye yang menjanjikan dan juga yang menjadi ancaman di kalangan publik di antaranya di sampaikan oleh orang – orang yang menjabat pemerintahan di aceh misalnya seperti orasiyang di sampaikan Nazaruddin (Tgk Agam) yang sekarang menjabat Wakil wali kota sabang ia tidak lain menjanjikan iuran listrik gratis bagi seluruh masyarakat sabang jika partai aceh kembali menang di pemilu legeslatif 9 April 2014, orasi politik tersebut di sampaikan saat kampanye akbar Partai Aceh di Lapangan Sabang Fair, kamis 27 Maret 2014.

Muhammad Thaib (cek mad)selaku bupati Aceh utara juga menyampaikan dalam orasi politiknya bertempat di lapangan kecamatan Syamtalira bayu Aceh utara selasa 8 Maret 2014 yang bahwa mengharamkan beras miskin gratis untuk masyarakat yang tidak mendukung partai Aceh.

Muzakir manaf (Muallem) selaku Wakil gubenur Aceh yang menjanjikan ribuan rumah dhuafa untuk masyarakat Aceh dan terlebih dahulu harus terdaftar di melalui pengurus Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Partai Aceh (PA) hal tersebut di sampaikan di saat orasi politiknya pada kampanye Terbuka partai Aceh di lapangan sepak bola Gampong ladang tuha, Kecamatan pasie raja Aceh selatan kamis 27 Maret 2014.

Zakaria Saman selaku tuha peut Partai Aceh juga menjanjikan yang bahwa sabang akan kita jadikan seperti Singapure dan Batam dan juga laut – laut di pulau weh akan bertabur kapal – kapal besar yang datang dari mancanegara itu terjadijika PA unggul dalam pemilu legeslatif 9 April 2014 , (Sumber : aceh.tribunnews.com)

Facrul razi selaku Juru bicara Partai Aceh Pusat juga menyampaikan dalam orasi politiknya di lapangan Tanah pasir kecamatan tanah pasir Aceh utara Senin,24 maret 2014, dalam kampanye terbuka tersebut dia menyampaikan Partai Aceh wajib di pilih, jika tidak maka orang yang tidak pilih PA akan kita usir dari bumi aceh ini. Dan dia juga memberi isu hangat kepada simpatisan yang ikut kampanye tersebut di antara jika PA menangmaka akan ditempatkan di Aceh Kantor perwakilan PBB , CMI dan Uni Eropa yang bertugas memantau keadaan Aceh tampa harus kita laporkan ke pihak indonesia.

.Saifuddin yunus (Pon Pang ) selaku ketua DPRK Lhokseumawe juga menyampaikan dalam orasi politiknya jika rakyat aceh tidak memilih PA maka akan di Usir dari bumi Aceh. (Sumber : theglobejournal.com)

Itulah beberapa orasi politik dalam kampanye Partai Aceh di beberapa tempat yang menjadikan Aceh Antara janji dan ancaman. Pembodohan dan keberanian para elit politik partai Aceh tersebut patut di pertanyakan tentang kebebasan dan pembodohan rakyat oleh mereka. Tak sedikit rakyat yang terbodohi dan juga tak sedikit rakyat yang renggang silahturahmi akibat idologi para elit politi partai Aceh yang di ibaratkan sebagai Tong kosong nyaring bunyinya, selamat menikmati demokrasi ala bar –bar . moga kecerdasan milik kita bersama dan pembodohan akan lenyap dari muka bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline