Lihat ke Halaman Asli

Pengalaman Pahit Tertipu

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman tertipu sebenarnya peristiwa yang cukup memalukan untuk diceritakan,namun karena beberapa minggu terakhir banyak sekali saya membaca artikel tentang penipuan atau gagal tertipu membuat saya mencoba beranikan diri menceritakan pengalaman pahit ini.Sebenarnya dari uang saya tidak tertipu karena uang saya kembali,tetapi dari kejadian tersebut saya telah membuat kawan karib saya mengalami kerugian,walaupun itu merupakan kesepakatan kami.

Kejadiannya seperti ini,Kawan karib saya sebut saja X,menelpon saya,seperti biasa karena kami tinggal di kota yang berbeda biasa berkomunikasi melalui telpon.Hari itu tidak seperti biasanya,X teman saya langsung pada pokok persoalan dan bercerita kalau ada teman kami sebut saja D,dalam keadaan kesulitan keuangan.X sempat bertanya ke saya masih ingat tidak sama D,saya bilang ingat tapi seperti yang diketahui bahwa saya tidak dekat dan sudah 20 puluh tahun lebih tidak ketemu.

Kemudian X bilang kalau dia tidak punya uang dan mau membantu,bagaimana kalau saya yang memberi pinjaman.Saya bilang ke X saya tidak akrab dengan D tetapi saya bisa beri pinjaman kalau X yang bertanggung jawab dan mau menjadi jaminan.X setuju dan langsung kasih nomor contak saya ke D.Kejadian berlanjut D langsung menghubungi saya dan bilang kalau dia sudah beicara dengan X dan sudah sepakat.

Setelah D menghubungi saya,kemudian saya kembali menghubungi X dan ceritakan kalau D sudah menghubungi terus bagaimana?,apakah jadi beri pinjaman?, kalau jadi tetapdengan X menjadi jaminan.Kalau X tidak mau menjadi jaminan saya tidak akan transfer saya tegaskan begitu.Ya,katanya yakin dan meminta saya transfer. Setelah itu D menghubungi saya lagi dan meminta bantuan pinjaman uang dengan alasan kartunya sudah habis batas tarikannya.

Saya begitu tidak berdaya pada hari itu,mungkin karena X merupakan kawan karib yang kami tidak pernah saling mengecewakan sebelumnya.Tidak terfikir oleh saya hari itu kami berdua akan tertipu.Setelah mendapat jaminan dari X kemudian saya transfer dana yang diminta D Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah).Sewaktu D memberi nomor rekening tidak ada kecurigaan dari saya walaupun rekening yang dikirim bukan bernama D.Tanpa fikir panjang “ces” uang saya transfer.

Setelah transfer saya hubungi D dan mohon di cek.Sejurus kemudian X menghubungi saya dan bilang kalau D sudah ngecek dan uang masuk sejumlah yang di minta.Saya kemudian berfikir kalau begitu benar D adalah teman kami dan sering komunikasi dengan X.Sekitar 15 menit berlalu D menghubungi saya lagi dan meminta tambahan dana Rp. 3.000.000 (tiga juta rupiah),nah baru kemudian saya tersadar dan mulai khawatir dengan apa yang terjadi.

Setelah D menghubungi dan meminta tambahan, kemudan saya menghubungi X dan bilang ada indikasi tidak benar karena D minta tambah dana lagi.Kemudian X cerita bahwa D sudah menghubungi dan ceritanya sama minta tambah dana pinjaman.X juga mulai curiga dan melarang saya untuk menambah dana tersebut.D terus meminta saya untuk menambah pinjaman dengan menjanjikan mengembalikan uang lebih.Untunglah saya sudah tidak terpengaruh lagi dan tidak bersedia menambah dana.

Malamharinya saya coba hubungi D,nada dering masuk tetapi D tidak mau mengangkatnya.Keyakinan saya semakin menjadi dan kemudian saya menghubungi X untuk bersabar dengan apapun yang terjadi, karena kemungkinan besar telah tertipu.Tetapi X masih yakin bahwa D akan membayar dan memberi kesempatan satu minggu untuk D mengembalikan.Kemudian X menghubungi D dan menegaskan bahwa uang itu pinjaman X. D seorang penipu ulung dan berjanji akan membayar seminggu kemudian dan akan memberikan lebih dari yang dipinjam.

Seminggu berlalu dan D semakin sulit untuk dihubungi,perasaan sayatidak jelas terutama uang sudah hilang dalam jumlah yang besar.X menyadari hal tersebutdan X menjamin kepada saya untuk mengembalikan uang saya walaupun dengan cara mengangsur.Benar-benar cerita yang tidak menyenangkan karena bagaimanapun saya ikut bersalah karena telah menyebabkan kerugian pada teman saya,walaupun itu merupakan kesepakatan kami berdua.

Cerita ini mungkin sedikit membuat bingung,tetapi begitulah karena kepercayaan kepada teman sehingga begitu mudahnya diperdaya orang lain.Kesalahan saya tidak berhati-hati dan mencoba memastikan D adalah teman kami.Uang saya sudah diangsur X dan tidak lama lagi akan lunas.Semoga cerita ini menjadi pengalaman dan pelajaran bagi yang lain untuk tidak cepat menstranfer uang dengan yang mengaku kawan lama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline