Oleh: Bakri Tambipessy
Wahai ibu Kartini..
Andai kau belum pergi mengahadap sang ilahi.
Pasti kau akan menangis melihat kondisi negerimu yang masa bodoh dengan adanya diskriminasi.
Rintihan pilu yang bertubi-tubi pada kaum wanita tanpa peduli.
Lihatlah kini pejuang-pejuang Kartini yang semakin pasrah dengan realita.
Berpangku tangan menuai derita tanpa melawan dengan aksi yang nyata.
Di saat kau telah tiada.
Hanya sebagian dari mereka yang berjuang melawan tirani kemanusiaan menuju wanita Indonesia yang merdeka.
Jiwa kesatriamu tak lagi ada bagi mereka yang tak peduli pada sesama.
Semangatmu yang membara dalam mengangkat harkat dan martabat kaum wanita telah hilang di era milenia.