Malam menjadi hening.
Di kamarku yang mungil.
Buku-buku pergerakan dan sastra tak tersusun
Berantakan kesana kemari menjadi koleksi mata yang mulai letih.
Di meja belajar itu aku menulis, membaca , merenung dan sambil melirik.
Segelas Energen pun menjadi teman curhat malam ini.
Jadwal kampus menuntut seolah mulai berorasi, memanggil-manggil "Bakri! Bakri!
Sempat aku melirik pada dinding kamar sebelah kiri.
Coretan tangan-tangan mungil pada dinding kamarku mulai menginspirasi.
Semuanya berawal dari sini, di kamar Litersi .
Oleh: Puan Bakri