[caption id="attachment_402724" align="aligncenter" width="300" caption="infokorupsi.com"][/caption]
Catatan Kecil bagi kalian “Para Teknokrat”
Elegi reformasi kian memilukan…
Dipenuhi nada minor membuat tangis tak terhentikan
Ditambah maraknya konspirasi elite politik di negri ini
Yang seolah merakyat, nyatanya bikin melarat
Janjikan kesejahteraan namun yang ada kesengsaraan
Janjikan kemakmuran malah nyatanya keterpurukan
Heii…para pejabat rakus
Belumkah kalian puas melihat rakyat tertelan arus?
Ketika orang pinggiran terlantar dan butuh keberpihakan
Kalian malah makan uang triliunan dengan “dana siluman”
Ketika rakyat kecil meminta sebuah keadilan
Namun ternyata hukum kalian permainkan
Bagaimana mungkin melayani rakyat kalau kalian saja tak saling mengerti?
Yang kerap bertengkar bagai adegan Tom and Jerry
Rakyat Jenuh… kami tak butuh pemimpin negri yang hanya pintar ber-retorika
Jikalau aksi nyatanya pun tiada
Mari belajar dari mereka,
Karena wibawanya sebagai pemimpin bangsa
Hugo Chaves yang mampu mengurangi 44% kemiskinan rakyat Venezuela,
Dengan mosaik sosialis kerakyatannya
Fidel Castro yang membangkitkan ekonomi Negri Kuba
Dengan adopsi ajaran Bung Karno yakni konsep Trisaktinya
Itulah bukti keberpihakan yang membawa kesejahteraan
Tak muluk-muluk namun dilaksanakan
Untuk para pemimpin negri…
Waktu tidak habis sampai disini
Masih bisa perbaiki diri untuk membangun negri
Rangkullah kami rakyatmu ini
Agar kita bersama-sama membangun Indonesia yang berdikari
#Salam Kaum Proletar
Tamba Togap Tambun (Ekonomi Pembangunan 2010)
*Elegi : Syair yang mengandung ratapan, Teknokrat : Cendikiawan yg berkiprah dipemerintahan, Konspirasi : Persekongkolan, Proletar : Lapisan sosial yang rendah, Retorika : Keterampilan berbahasa. [Untuk menambah wawasan, silahkan baca tentang kepemimpinan Hugo Chaves, Fidel Castro dan Konsep Trisakti].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H