Lihat ke Halaman Asli

Tamariah Zahirah

Guru di SMPN 3 Tambun Utara

Kentut Membawa Berkah

Diperbarui: 15 Februari 2023   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Karya : Tamariah Zahirah 

Genre: Cerpen Komedi

Hari Minggu Zahirah berniat menghabiskan waktu santai, dengan mengajak Fitrah dan MeronaLisa nongkrong di suatu tempat. Kesibukan membuat mereka jarang sekali berkumpul bersama sekadar nongkrong di kafe atau ngobrol tentang banyak hal. 

Pagi ini Zahirah sudah bersiap-siap menjemput Fitrah dan Lisa dengan motor kesayangannya yang sudah terlihat usang namun masih setia menemaninya. Zahirah memanggilnya dengan sebutan "si Biru".

"Hei, Biru ... hari ini kita keliling-keliling lagi, kamu yang anteng, ya! Awas jangan mogok seperti waktu itu," ucap Zahirah sambil mengelus motor kesayangannya. 

Baru saja ia menaiki si Biru, tiba-tiba perutnya mendadak mulas. Karena terburu-buru dan terlalu semangat pergi bersama kedua sahabatnya, sampai Zahirah mengabaikan kebiasaan "setoran pagi". 

"Duhhh ... mulas sekali perutku," rintih Zahirah sambil mengernyitkan dahi menahan sakit. Ia membungkukkan badannya sambil memegang perut. 

Duttt ... Duttt ... Duttt. 

"Alhamdulillah, sedikit lebih lega," ucap Zahirah, wajahnya tampak semringah. 

Beberapa menit kemudian mulas kembali datang, hingga berulang kali. Entah sudah beberapa kali Zahirah meledakkan bom lokal yang menciptakan kebauan yang maha dahsyat. Seandainya si Biru manusia, mungkin dia akan lari sekencang-kencangnya. 

"Waduhhhh ... sebentar lagi pukul 07.00 WIB. Aku harus sudah sampai di rumah Fitrah. Telat sedikit bisa ngamuk. Kalau Fitrah ngamuk bahaya, bakal mengacak-acak kotoran ayam," keluh Zahirah sambil membayangkan wajah datar Fitrah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline