Lihat ke Halaman Asli

Akuaponik: Solusi Budidaya Sayur dan Ikan di Lahan Terbatas untuk Masyarakat Tani Sengkaling

Diperbarui: 29 September 2021   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Tim pengabdian

Budidaya merupakan suatu kegiatan pengolahan sumber daya alam hayati atau nabati yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan bahan pangan manusia. Seiring perkembangan zaman yang semakin pesat kebutuhan akan pangan meningkat dan semakin berkurangnya lahan pertanian yang ada. Kegiatan ekonomi masyarakat yang semakin meningkat dapat mempengaruhi tatanan sistem sumber daya alam, lingkungan hidup, dan sistem sosial kemasyarakatan dalam meningkatkan kesejahteraan. Hal tersebut memicu tim pengabdian Universitas Negeri Malang (UM) sebagai wujud kontribusi nyata untuk masyarakat, dalam skema program kemitraan masyarakat lingkungan kampus.

Aripriharta, S.T., M.T., Ph.D (Dosen Teknik Elektro) selaku ketua tim, dibantu oleh Dosen UM  Yogi Dwi Mahandi, S.pd., M.T (Teknik Elektro), Muhammad Rodhi Faiz, S.T., M.T (Teknik Elektro), Dr. Sunaryono, S.Pd., M.Si (Fisika) dan Mery Nur Laili serta Reka Sabrina selaku Mahasiswa UM. Pengabdian yang dilakukan didanai oleh PNBP Universitas Negeri Malang Tahun 2021.

Sistem akuaponik sendiri adalah perpaduan antara akuakultur dan hidroponik. Akuakultur adalah memelihara ikan, sedangkan hidroponik menanam tumbuhan dengan media tumbuh berupa air. Akuaponik yang dikembangkan memanfaatkan energi matahari dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 120 Wp untuk menggerakkan dua buah pompa. Pompa air digunakan agar nutrisi dari kotoran ikan dialirkan ke akar-akar tanaman. Proses pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dilakukan secara bertahap, dimulai dari pembuatan rangka untuk menopang paralon yang sudah dilubangi lalu panel surya dipasang dengan menghadap ke atas.

Gambar 2. Tampilan akuaponik

Kegiatan pengabdian dilakukan di kediaman Bapak Kadim Makjur Jl. Teratai No.10 Sengkaling Dau Malang sebagai Mitra kejasama dari CV Bina Sumber Daya. Akuaponik dipilih karena beberapa keunggulan diantaranya (1) dapat dilakukan dimana saja, (2) penggunaan daya yang rendah, (3) proses tumbuh yang cepat, (4) pemeliharaan yang sederhana serta dapat bertanam banyak jenis sayur dan buah dalam 1 waktu. Tak hanya itu dibandingkan dengan sistem hidroponik, sistem akuaponik lebih menguntungkan seperti menghasilkan ternak ikan, tanaman memberikan makanan untuk ikan, dan proses ekskresi ikan berfungsi sebagai nutrisi tanaman sehingga nutrisi tanaman tetap terjaga secara otomatis.

Gambar 3. Foto bersama dilokasi akuaponik

Pada pengabdian ini dilakukan penyuluhan kepada masyarakat setempat dengan memperhatikan protokol kesehatan, tetap menggunakan masker, dan jaga jarak mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir.

Gambar 4. Peserta penyuluhan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline