Lihat ke Halaman Asli

Dewi Sulistiawaty

Content Creator

Penguatan Karakter Berbasis Gastronomi Melalui Program Makanan Bergizi di Sekolah

Diperbarui: 15 Desember 2024   02:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penguatan Karakter di Sekolah (Sumber: Studio Indonesia/ Satrio Ramadhan

Untuk menciptakan manusia dengan kepribadian yang unggul, bermoral, dan bertanggung jawab, maka diperlukan yang namanya pendidikan karakter. Tak hanya menanamkan mana yang benar dan mana yang salah, namun pendidikan karakter juga menekankan pentingnya mempelajari dan mempraktikkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai etika dan moral dalam kehidupannya sehari-hari.

Ki Hajar Dewantara sendiri pernah menyebutkan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya untuk menanamkan nilai-nilai moral, budi pekerti yang luhur dalam sikap, perilaku, dan kegiatan anak didik, dengan menekankan pada prinsip asah, asih, asuh, serta nilai keteladanan yang perlu dihidupkan di setiap lembaga pendidikan. Pembangunan karakter pun mesti yang berakar pada budaya lokal dan nilai-nilai universal.

Tak hanya bertujuan mewujudkan manusia yang berakhlak mulia, pendidikan karakter juga berguna untuk mengatasi krisis moral, mengembangkan kecerdasan emosional, serta membentuk generasi muda yang berkualitas sebagai langkah awal untuk mempersiapkan masa depannya nanti. Menanamkan pendidikan karakter pada anak didik dapat diterapkan melalui berbagai mata pelajaran, seperti ilmu sosial, ilmu bahasa, sains, olahraga, seni budaya, hingga kegiatan ekstrakurikuler, seperti pramuka, PMR, futsal, dan lain sebagainya.

Selain memperoleh pendidikan karakter di rumah dari orang tua atau keluarganya, maka sekolah merupakan garda terdepan dalam mengawal perkembangan karakter setiap peserta didik. Tak hanya melalui mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler saja, pendidikan karakter ternyata juga bisa dikembangkan melalui program Makan Bergizi Gratis yang sebentar lagi akan dilaksanakan di sekolah-sekolah.

Pemberian makanan bergizi di sekolah akan menjadi pengalaman makan yang berpotensi efektif meningkatkan rasa patriotisme dan cinta tanah air. Saat makan bersama di sekolah, anak-anak diajarkan untuk makan tepat waktu, menghabiskan makanannya, dan menjaga kebersihan setelah makan. Hal ini dapat membantu pembentukan karakter yang disiplin dan bertanggung jawab. Keberhasilan penguatan karakter peserta didik melalui program makanan bergizi di sekolah ini tentunya tak lepas dari peran guru sebagai tenaga pendidik di sekolah.    

Kegiatan Edukasi Pengenalan Pendidikan Karakter Berbasis Gastronomi Indonesia (Sumber: tamankata)

Seperti yang disebutkan oleh Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek SpM(K) pada kegiatan edukasi dengan topik Pengenalan Pendidikan Karakter Berbasis Gastronomi Indonesia di Hotel Ambhara Jakarta pada Sabtu, 14 Desember 2024. Sebagai Ketua Dewan Pembina Indonesian Gastronomy Community (IGC), Prof. Nila mengatakan bahwa guru merupakan garda terdepan dalam mendidik dan mengembangkan karakter anak melalui program Makan Bergizi Gratis tersebut.  

"Berikanlah teladan kepada mereka. Inspirasi anak-anak untuk menjadi yang terbaik bagi mereka. Seperti menghargai bahan-bahan lokal atau menghargai anugerah dari alam, bahwa semua itu diperoleh dari sebuah usaha, dan bukan datang begitu saja dari langit. Saya harap kita bisa bekerja bersama untuk perubahan yang kita harapkan bagi anak-anak sebagai generasi masa depan," ujar Prof. Nila dihadapan para guru yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut.

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Veronica Tan yang turut hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa untuk mewujudkan anak-anak yang berkarakter diperlukan kolaborasi dari semua pihak. Seluruh stakeholder mesti bersama-sama bergerak, menggunakan segala kreativitas, serta memberikan yang terbaik pada anak-anak.  

Sebelumnya, IGC pernah merekomendasikan dan mendorong pelaksanaan program pendidikan karakter berbasis gastronomi Indonesia di sekolah-sekolah untuk mewujudkan gastronomi yang berkelanjutan. Pelaksanaannya dapat berupa edukasi dengan mengajarkan kepada peserta didik mengenai pentingnya menerapkan makanan yang berkelanjutan, seperti menghabiskan makanan dan tidak membuang-buang makanan, menjaga kebersihan setelah makan, serta berbagai hal lainnya yang berdampak positif pada lingkungan, kesehatan, serta dapat membentuk karakter yang baik pada diri mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline