Lihat ke Halaman Asli

Tamam irawan

Teman Menulis

Yamaha Menjual Motor Listrik Milik Honda dan Me-re-brandingnya, Benarkah ?

Diperbarui: 14 Agustus 2024   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : CNN Indonesia

Sejak Oktober 2016 Honda dan Yamaha, selaku 2 tim produsen terbesar dari jepang memulai kerjasama dalam membicarakan aliansi bisnis dalam dunia otomotif.

Mereka melihat banyak tantangan yang harus dilewati seperti diterapkannya peraturan keselamatan dan peraturan emisi yang semakin ketat di jepang dan global. Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk menghadirkan sepeda motor tanpa bahan bakar fosil (bensin) atau motor listrik.

Baca : Tips Cepat Kaya. Supaya Uang terus Mengejar Kita

Ketika itu, mereka membahas penyediaan kendaraan model skuter 50 cc, model ini merujuk pada jenis skuter yang memiliki kapasitas mesin sebesar 50 cubic centimeters (cc), yang merupakan ukuran volume ruang pembakaran mesin. Dengan begitu kendaraan ini termasuk kategori bermesin kecil yang biasa digunakan untuk menempuh perjalanan dengan jarak pendek.

Pada 2018 Honda mulai memasok Skuter model 50 cc itu ke Yamaha, yang kemudian yamaha me-rebranding, alias mengganti merek dari honda menjadi yamaha untuk dijual ke publik. Kerjasama ini merupakan rencana mereka dalam menyelesaikan masalah produksi motor

Baca : 50 abad yang lalu, tentang negri yang lucu

Bukan karena Yamaha tidak bisa membuat motor listrik sendiri, namun karena produksi motor yang kian lama kian mahal harga produksinya, terutama dalam risetnya. Untuk mengatasi itu maka diambillah jalan yang bisa menguntungkan kedua belah pihak, yaitu dengan bekerjasama.

Dalam Website resminya Honda mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan bagi Honda untuk memasok Yamaha dengan model sepeda motor listrik untuk pasar Jepang, berdasarkan model Honda "EM1 e:" dan "BENLY e: I" Kelas-1 kategori .

Baca : Rasakanlah tanah surga di sisi timur

Baca : Mencetak Pribadi Berintelektualitas Tinggi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline