Lihat ke Halaman Asli

Tamam irawan

Teman Menulis

Lentera Kegelapan Malam

Diperbarui: 22 Juli 2024   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : Freepik.Gratispik

Guruku selalu menyibak semak belukar yang memenuhi setiap jengkal sudut halaman Aula kayu nan kecil ini

Senyumnya tak pernah luput kutemui disetiap tatapanku padanya, ia senantiasa membawanya kamanapun ia pergi

Ku percaya, bahkan hingga ketengah lautan yang penuh dengan ombak badai sekalipun, ia akan tetap berjuang mempertahankan senyumnya

Tak pernah marah saat kami becanda dan mengobrol dalam jadwalnya

Guruku tidak hanya mengajarkanku baca dan tulis, tapi juga berbagai pengalaman kehidupan yang saat itu belum aku pahami artinya

Suatu hari ia bertanya, Apa yang kalian rasakan saat malam datang dihutan ini ? kegelapan dan ketakutan.

Tapi jika ada lentera di tengahnya apa yang terjadi ? kebahagiaan, kehangatan

Maka jadilah kalian seperti lentera itu, yang membawa kehangatan dan kebahagiaan walau ditengah hutan belantara nan gelap.

Bertahun tahun berjalan, guruku, entah dimana ia sekarang. Namun ada satu hal yang baru kusadari

Guruku, adalah lentera itu, yang membawa salam hangat kebahagiaan dan kegembiraan di tengah hutan ini

Sungguh pahlawan tanpa jasa yang selalu menyinari dan menerangi kegelapan malam

Bertekad diriku, untuk menjadi sepertinya. Membawa kebahagiaan dan kehangatan walau ditengah ombang ambing ombak lautan sekalipun.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline