Lihat ke Halaman Asli

Tamam irawan

Teman Menulis

Cara Supaya Uang Terus Mengejar Kita, Bukan Sebaliknya

Diperbarui: 29 Juli 2024   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : Pinterest.Sukma-rani.blog.spot

Jangan Menjadi Budak Uang, Tapi Jadikan Uang Budakmu

Biarkan uang mengejar kita, bukan kita yang mengejar uang. Ini adalah prinsip yang kebanyakan orang kaya gunakan, sebagai mindset awal yang cukup untuk membangun sebuah kerajaan bisnis yang sangat besar di berbagai pelosok negri.

            Pernah kamu berpikir bagaimana seorang yang kaya raya bisa bertambah kaya, tentu mereka memiliki jalan ninja masing-masing, (jangan berpikir negatif), yap, karena mereka memiliki banyak aset penghasil uang yang tersebar di berbagai pelosok negri.

Biarkan uang mengejar kita, bukan kita yang mengejar uang

            Beberapa orang, dan mungkin mayoritas pernah berpikir, jika seandainya dulu aku sekolah hingga lulus dari universitas mungkin aku bisa bekerja lebih baik, kalau aku memiliki pekerjaan tetap disebuah perusahaan besar mungkin aku akan menjadi orang kaya sekarang. Jika seandainya aku menjadi manajer di gedung itu mungkin aku bisa membeli gadget, motor, mobil atau bahkan rumah baru.

            Ini merupakan mayoritas mindset yang tertanam dalam masyarakat kelas menengah. Cara bagaimana mereka bekerja untuk mendapatkan uang lebih banyak. Untuk apa? ya tidak jauh dari beli rumah, mobil, atau sekadar gengsi harian. Ini definisi kita mengejar uang. Bekerja keras, banting tulang, pagi hingga malam, untuk hanya demi memperoleh lembaran kertas tersebut.

Berbeda dengan mindset kelas atas (orang kaya), yang lebih berpikir bagaimana lembaran uang tersebut bisa terus mendatangi mereka. Mereka jelas tidak berpikir harus bekerja dimana, dengan gaji berapa, menghabiskan waktu berapa lama, dan lain-lainnya. Tapi justru mereka berpikir bagaimana lembaran kertas tersebut bisa berputar. Inilah definisi uang mengejar kita. Mereka fokus memutar uang dengan membeli banyak aset yang bisa menambah sumber penghasilan. Seperti membeli berhektar-hektar ladang atau kebun teh, kopi, dan sawah,  contohnya. Serta properti yang disewakan, hingga investasi saham di berbagai perusahaan besar yang nantinya akan menghasilkan miliaran lembar uang pertahunnya.

Seperti itu mereka bekerja. Tidak menghabiskan waktu dan tenaga, tapi penghasilan melimpah ruah datang dengan sendirinya.

Sistem Pengelolaan Keuangan Yang Berbeda

sumber gambar : Quora.Seor Reva. Sistematika pengelolaan  Keuangan yang diramngum dalam buku Rich Dad poor Dad oleh Robert T Kiyosaki

            Jawab pertanyaan ini dengan jujur, jika seandainya kamu mendapat uang 1 miliar rupiah bulan ini, apa yang akan kamu lakukan dengan uang tersebut? Membeli Gadget, motor, mobil, atau bahkan rumah baru mungkin.

            Tidak dengan mereka yang memiliki mindset kedua (Uang mengejar kita). mereka lebih memilih membelanjakan uangnya untuk berinvestasi seperti membeli saham, properti, emas, tanah, deposito, atau obligasi. Dengan itulah mereka memutar dan bahkan melipatgandakan uang tersebut dalam jumlah yang lebih besar.

            Meski demikian, resiko yang menyertai juga sangatlah tinggi, seperti pasar saham yang tiba-tiba hancur, menunggu kenaikan harga saham yang tidak pasti dalam jangka waktu yang sangat panjang, Dan kerugian lainnya yang berada diluar jangkauan kita.

            Inilah penyebab kenapa banyak dari kita semua tidak berani terjun kedalam dunia investasi. Selain karena membutuhkan dana, kita juga tidak mau menanggung resiko yang cukup besar tersebut. Cari aman dan yang pasti-pasti ajalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline