Lihat ke Halaman Asli

Kemilau Colza di Bumi Prancis (5)

Diperbarui: 7 Februari 2016   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

HANYA BAGI ORANG YANG MENGGUNAKAN AKALNYA

Sesekali terlihat elang terbang merendah ‘mencaplok’ mangsanya. Ternyata benar, suasana temaram tenggelamnya mentari di pantai ini sangat indah. Sinarnya sedikit demi sedikit tenggelam ditelan derau ombak yang berangkulan. Disebelah kanan dari tempat kami berdiri, terdapat tebing-tebing di pinggir pantai. Menghujam kedalam dinginnya air berwarna biru.

Akhirnya setelah melalui perjalanan yang melelahkan, sampailah kami di Anglesqueville. Suatu desa disebelah selatan kota Fecamp, propinsi Haute-Normandie. Suasananya sejuk dan asri, sejauh mata memandang terdapat hamparan gandum yang luas. Di petak sawah yang lain terdapat pernak-pernik bunga colza yang sudah mulai menguning, berarti sebentar lagi siap dipanen.

Colza adalah sejenis tumbuhan yang bisa digunakan untuk pakan ternak, biji-bijinya menjadi bahan dasar minyak. Baik minyak goreng atau minyak untuk kendaraan bermotor. Bunga Colza menyajikan warna yang cantik dan anggun. Tidak heran jika di Korea bunga cantik ini dirayakan dalam acara Colza Blossom Festival. Sebuah perayaan tahunan di pulau Jeju.

Rencananya aktifitas kami berada di Fecamp dan Le Havre, dua kota dalam propinsi Haute-Normandie. Kawasan Normandie dibagi dua. Basse-Normandie atau Normandi bawah. Dan Haute-Normandie alias Normandi Atas. Pada saat kami di Prancis ada wacana dua daerah tersebut akan dijadikan satu: menjadi propinsi Normandi saja. Agar dua daerah akademi ini lebih simple, terpusat pada satu wilayah akademi. Istilah akademi pertama kali dibuat pada saat Napoleon berkuasa. Akademi adalah wilayah pendidikan. Di Prancis dikenal dengan sebutan région.

Anglesquiville menjadi pilihan karena tempat ini juga menjadi pusat wisata. Tidak jauh dari tempat itu terdapat beberapa lokasi wisata asri, seperti pantai Etretat yang terkenal dengan pasir batu dan cadasnya yang unik itu. Rumah kami seperti Villa. Ditengah hamparan sawah yang luas. Menghijau penuh dengan bunga-bunga colza menguning. Indah, seperti indahnya warna-warni permadani. Mata kami dibuat  sejuk dan segar melihatnya.

Terdapat satu rumah tetangga disamping kanan dan satu rumah disamping kiri. Pekarangannya luas. Banyak pohon-pohon rindang di halamannya. Sungguh sejuk. Jauh dari polusi emisi gas buang. Luas tiga rumah ini jika di wilayah perkotaan muat puluhan rumah. Saking luasnya pekarangan, tuan rumah membuat kolam ikan seluas 30 m³. Sangat nyaman untuk bersantai.

Dibatas-batas halaman tampak bunga-bunga berjejer rapi. Seperti deretan putri yang sedang berbaris. Salah satu kegemaran tuan rumah kami: Memelihara kuda. Dia mempunyai tiga ekor kuda yang dibiarkan mencari rumput sendiri. Biar tidak hilang, ‘rumahnya’ seluas puluhan meter itu dipagari kawat tipis jarang-jarang anyamannya. Kami heran bagaimana bisa kuda-kuda itu dibiarkan di tanah lapang yang menjadi rumahnya itu? Tidak adakah pencuri yang mengintai? Sedangkan di Indonesia, sapi dikandang saja bisa hilang.

Daerah asri nan sejuk ini berada di Jl. de I'Amiral AUBRY. Walaupun ‘mewah’ alias mepet sawah, jalannya mulus aspal korea, bukan makadam. Usut punya usut ternyata tempat ini sering disewa oleh orang-orang dari luar kota bahkan dari negara-negara tetangga. Dijadikan tempat singgah dan penginapan menghabiskan akhir pekan. Jika di Jawa Timur seperti daerah Batu atau Tretes.

Menjelang sore Erick, tuan rumah, mengajak kami latihan mengemudikan mobil. Tentunya khusus pada teman-teman yang sudah mempunyai SIM International. Cara mendapatkannya harus mempunyai SIM A terlebih dahulu. Kemudian diterjemahkan pada Penerjemah Tersumpah. Biayanya sekitar 100 ribu per satu SIM.

Di Indonesia, orang punya SIM tentu sudah bisa menyetir. Akan tetapi ketika di Prancis harus beradaptasi dengan posisi kemudi disebelah kiri dan sisi jalan sebelah kanan. Sebagaimana kita tahu, mengemudi adalah keterampilan tangan, kaki dan indera penglihatan. Menyatu menjadi satu fokus: mengemudi – to drive. Biasanya gas, rem, persneling dan sisi mana jalan harus dilalui sudah di luar kepala.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline