Lihat ke Halaman Asli

Badrut Tamam

Nikmati tiap jengkal di mana kakimu berpijak, karena di atasnya ada langit yang harus engkau junjung

Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin Dinobatkan sebagai Tokoh Pendidikan Inovatif Kaltim 2022

Diperbarui: 8 Januari 2022   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd Tokoh Pendidikan Kaltim (dok pri)

SAMARINDA,-Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd dinobatkan Jumat (7/1/2022) dinobatkan sebagai tokoh pendidikan inovatif bidang transformasi kelembagaan Provinsi Kalimantan Timur. Penetapan penghargaan ditetapkan pada prosesi rapat paripurna ke dua DPRD Provinsi Kaltim yang dirangkai dengan Peringatan HUT Provinsi Kaltim ke-65 bertema Kaltim Kuat, Kaltim Berdaulat, di Mercure Hotel Samarinda.

Penobatan sebagai tokoh pendidikan inovatif bidang transformasi kelembagaan bagi Rektor UINSI Samarinda Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd disertahkan langsung oleh Gubernur Kaltim Isran Noor didampingi Ketua DPRD.

Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd Tokoh Pendidikan Kaltim (dok pri)

Pada kesempatan tersebut sebait pantun dipersembahkan Gubernur Kaltim yang menyebutkan "Pohon Delima berbuah selusin, bertahan empat buahnya bulat, 25 tahun usia Kaltim, Kaltim kuat Kaltim Berdaulat".

Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd bersyukur atas raihan penghargaan yang didapatkannya dari Pemerintah Provinsi Kaltim dan DPRD Kaltim. Menurutnya apa yang dicapainya saat ini merupakan buah dari perjuangan yang selama ini dirinya pertaruhkan selama bertahun-tahun.

Diketahui dalam masa kepemimpinan Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd telah berhasil membawa banyak perubahan yang cukup signifikan bagi pengembangan pendidikan di Kaltim. Terutama dalam hal perubahan alih status dari STAIN ke IAIN dan saat ini bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri.  

Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd Tokoh Pendidikan Kaltim (dok pri)

"Prof. Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.Pd  berhasil membawa STAIN Samarinda menjadi IAIN Samarinda pada tahun 2014 dan telah berubah status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Keberhasilan transisi alih status dari STAIN ke UIN diraih dengan susah payah, penuh perjuangan, persatuan/kesatuan, kerja keras, komunikasi efektif, keterampilan manajemen yang kuat, keteladanan, visi yang jelas dan terukur, komitmen tinggi, keterampilan kepemimpinan, karakter yang kuat, memiliki kekuatan Spiritual, Keberanian, Fokus pada Tujuan, Antusiasme Tinggi, Sikap Positif, Bertanggung Jawab, Mendengarkan, Murah Hati, Inisiatif, Disiplin Diri, Pelayanan, Pemecahan Masalah dan inovatif," tutur Muhammad Furqon salah seorang masyarakat pemerhati pendidikan di Kaltim.#

Logo UINSI Samarinda dok pri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline