SAMARINDA, KOMPASIANA,-Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda kembali mengukir prestasi. Kali ini salah satu mahasiswa IAIN Samarinda akan berpartisipasi pada konferensi tingkat internasional.
Heldy Yuanna Supriyadi, mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI), Fakultas Syariah (FASYA), dinyatakan lolos seleksi mengikuti konferensi internasional bertajuk 'Youth Education and Entrepreneurship Summit (YEES!) 2017 di kota penuh sejarah, Istanbul Turki.
“Acara ini merupakan forum mega tahunan pertama yang diadakan oleh Youth Break the Boundaries Community dan pada tahun ini Istanbul sebagai kota tuan rumahnya,” tutur Heldy Yuanna Supriyadi saat ditemui media ini di Gedung Rektorat IAIN Samarinda Jalan HAM Rifaddin Loa Janan Ilir, Rabu (14/6/2017).
Dari penuturan mahasiswa berprestasi kelahiran Balikpapan 19 Maret 1994 ini tujuan utama dari pelaksanaan konferensi Internasional YEES! 2017 adalah untuk melanjutkan gagasan dan inovasi lebih lanjut untuk memenuhi visi anak muda dunia dan masyarakat Indonesia sebagai pemain utama pada kolaborasi dunia dalam pendidikan dan kewirausahaan.
“Siswa, ilmuwan, komunitas, dan para ahli akan berkumpul di Istanbul untuk membahas langkah-langkah dan strategi untuk mendekati perubahan yang lebih besar,” ungkapnya.
Heldy Yuanna Supriyadi berhasil lolos seleksi bersama 150 peserta lainnya dari seluruh dunia. Sulung dari tiga bersaudara ini terpilih mengikuti konferensi YEES dengan mengangkat judul The Tole of Education in strengthen Indonesian National Indentity in the Era of Globalization. Selain mengikuti konferensi, ia juga akan mempresentasikan karya tulisnya itu yang telah diajukan.
Saat berbincang dengan media ini, putra dari Supriyadi dan Elinyuliana ini menyampaikan banyak sekali kesempatan mengikuti berbagai konferensi tingkat mahasiswa di luar negeri yang datang menghampirinya. Namun baru kali ini ia benar-benar akan menginjakkan kaki di negara transbenua tersebut.
Berbagai persiapan telah dilakukan Heldy untuk melangkah menyambangi Kota Istanbul Turki, termasuk mempersiapkan kemahiran berbahasa Arab dan Inggrisnya.
“Kalau untuk presentasi ataupun berdialog dengan Bahasa Inggris saya mungkin sudah biasa, tapi untuk bahasa Arab sepertinya saya masih harus mengasahnya lagi karena basic pendidikan saya memang dari sekolah negeri,” pungkasnya.#Tamam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H