Lihat ke Halaman Asli

Arinaldo Habib Pratama

Pengamat Politik dan Pertahanan

Ekspedisi dan Dominasi Maritim di Era Majapahit

Diperbarui: 25 November 2019   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustration from 1617 edition of Willem Lodewijcksz (or G.M.A.W.L): Historie van Indien | sumber: Scan from the original work - Lodewijcksz, Willem (1617) via wikipedia.org

Jejak kejayaan di Majapahit di laut salah satunya bisa dilacak dari Sumpah Palapa yang disampaikan oleh Gajah Mada. Sebagai sebuah kerajaan yang terletak di Pulau Jawa bagian timur, tepatnya di daerah Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur, Majapahit dengan angkatan lautnya yang ternama berhasil mencapai berbagai lokasi yang berada di Nusantara, termasuk di luarnya. 

Dalam Nusantara, Majapahit sudah mengunjungi Sumatera Utara, Kalimantan Barat, seluruh pantai Jawa, bahkan sudah mencapai Filipina dan Teluk Siam. Majapahit kemudian terkenal dengan pelabuhan yang menghubungkan kapal-kapal yang berasal dari Banda dan Maluku, serta sering dikunjungi pedagang Cina dan Arab (Yuliati,2014).

Jalur maritim yang terkenal juga membutuhkan angkatan laut yang kuat. Angkatan laut Majapahit tercatat pernah mengalahkan pasukan kerajaan Ming dari daratan China pada tahun 1403 karena menolak upeti yang dipaksakan oleh kerajaan Ming yang menuduh kerajaan Majapahit telah membakar kapal dagang dari kerajaan mereka secara sengaja. 

Dengan kesuksesan angkatan laut Majapahit menangkal dari kerajaan asing dan bajak laut, maka Majapahit bersama-sama dengan kerajaan Malay, Siam, dan Khmer pada abad 14 sekaligus menjadi kerajaan yang sekaligus menyebarkan ajaran Hindu dengan abjad Sansekerta melalui kapal-kapal dagang(Hall,2011).

Salah satu bukti ambisi kerajaan Majapahit sebagai kerajaan maritim ada di Sumpah Palapa. Sumpah yang dinyatakan pda tahun 1334 Masehi tersebut berisi :

Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumisik, samana isun amukti palapa” 

"Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya(baru akan) melepaskan puasa.

Daerah-daerah yang dimaksud adalah Gurun adalah Nusa Penida, Seran adalah Seram, Tanjung Pura adalah kerajaan Tunjungpura, ketapang Kalimantan Barat, Haru adalah kerajaan Aru di Sumatra Utara, Pahang di Semenanjung Melayu, Dompo sebuah daerah di pulau Sumbawa, Bali, Sunda adalah kerajaan Sunda Palembang atau Sriwijaya dan Tumasik adalah Singapura.

Pengenalan Terhadap Kerajaan Majapahit

Sesudah Singasari mengusir Sriwijaya dari Jawa secara keseluruhan pada tahun 1290, Kubilai Khan dari Cina tertarik pada kekuasaan Majapahit yang meningkat. Namun pada tahun 1293, seorang pemberontak dari Kediri bernama Jayakatwang sudah membunuh Kertanegara. 

Kertarajasa atau Raden Wijaya, yaitu anak menantu Kertanegara, kemudian bersekutu dengan orang Mongol untuk melawan Jayakatwang. Setelah Jayakatwang meninggal ia menyuruh pasukan mongol untuk kembali dengan cara paksa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline