Jika berbicara tentang peran perempuan dahulu hanya berkisar tentang rumah tangga saja, bahwa perempuan tidak pantas untuk melakukan kegiatan seperti laki-laki karena kodratnya perempuan adalah di rumah mengurus keluarga , seringkali perempuan merasa suaranya tidak dianggap. Walaupun telah ada RA Kartini sebagai panutan tetap saja perempuan masih diabaikan suaranya. Saat ini dengan kemajuan teknologi dan sifat multitaskingnya perempuan , dibalik lemah lembutnya perempuan terdapat kekuatan tersembunyi menjadi kunci untuk memiliki peran dalam mendorong transisi energi lokal, sebab perempuan lebih banyak mengetahui dan memiliki pengalaman dalam memahami pola konsumsi energi dan mengidentifikasi penghematan.
Proses peralihan dari sistem energi yang berpusat pada bahan bakar fosil ke sistem energi yang berkelanjutan dengan memperhatikan keadilan dan kesetaraan bagi semua orang. Transisi energi harus dilakukan dengan cara tidak memperburuk ketimpangan yang ada sehingga dapat memberikan manfaat bagi semua orang terutama kelompok yang rentan dan terpinggirkan. Dengan cara transisi energi adil melalui pemberian subsidi dan insentif untuk pengembangan dan penggunaan energi terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Selain itu perempuan memiliki potensi besar sebagai agen perubahan dalam komunitasnya, dimana perempuan dapat menjadi edukator , inovator, sosialisasi dan pemimpin dalam mengimplementasikan teknologi energi dan menyebarkan pengetahuan dan manfaatnya. Peran perempuan dalam transisi energi lokal seperti berikut ini :
1. Lebih dari sekedar pengguna energi
Perempuan di Indonesia memiliki peran sentral dalam mengelola energi rumah tangga karena memiliki pengetahuan dn pengalaman memahami pola konsumsi energi sehingga membuka peluang besa untuk melakukan penghematan dan adopsi energi terbarukan . Perempuan dari berbagai daerah dapat berperan aktif dalam mengedukasi mengenai manfaat terbarukan seperti panel surya , biogas rumah tangga dimana mengolah limbah ternak menjadi gas untuk memasak, dan kompor hemat energi. Dengan begitu maka akan mengurangi emisi gas rumah kaca, dapat meningkatkan kualitas udara dan menghemat pengeluaran rumah tangga
2. Melakukan pemberdayaan ekonomi dan kesehatan
Transisi energi lokal tidak hanya bergerak positif bagi lingkungan tapi juga membawa manfaat ekonomi dan kesehatan bagi perempuan. Akses terhadap energi bersih dapat membebaskan dari asap berbahaya dan emisi karbon sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan membuka peluang usaha baru. Penggunaan kompor hemat energi dapat mengurangi waktu memasak dan paparan asap, sehingga meningkatkan kesehatan dengan memberikan waktu luang bagi perempuan untuk mengembangkan diri dan berkarya
3. Menembus batas menuju kesetaraan
Perjalanan perempuan akan transisi energi lokal seringkali terhambat oleh berbagai tantangan , seperti kurangnya akses terhadap informasi, pendanaan ,pelatihan menjadi salah satu batu sandungan dan tantangan yang perlu diatasi. Untuk itu dengan Oxfam maka batas tersebut dapatdilaksanakan
4. Kegigihan dan ketahanan