Lihat ke Halaman Asli

TalkDGTL

Penyedia Edukasi Digital Marketing

Membangun Brand yang Kuat dengan Brand Equity

Diperbarui: 26 Agustus 2019   17:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: kuv.io

Salah satu langkah tepat dalam membangun brand yang kuat di era saat ini adalah dengan memperhatikan Brand Equity. Jika Kamu belum pernah mendengarnya, Brand Equity pada umumnya diartikan sebagai aset yang berhubungan dengan merek, nama, dan simbol. Nilai-nilai ini nantinya akan sangat berpengaruh pada merek bisnismu.

Melalui Brand Equity yang dimiliki dan melekat pada sebuah merek, nantinya Kamu akan mengetahui dampak positif dan negatif sebuah brand dari perspektif konsumenmu. Lalu bagaimana langkah yang tepat dalam membangun Brand Equity?

1. Membangun Brand Equity
Bagaimana sih cara membangun brand yang kuat dalam kondisi persaingan bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini? Kalau Kamu memiliki sebuah merek bisnis, tentunya ingin ada nama atau simbol yang bersifat membedakan dan identik di mata konsumen. Salah satu syarat mutlak merek yang prestisius adalah harus memiliki Brand Equity yang kuat.

Seperti yang dikatakan oleh Prof. Kevin Lane Keller dalam seminar Indonesia Brand Summit beberapa waktu lalu, Brand Equity didorong setidaknya oleh tiga hal, yaitu Elemen Merek, Program dan Aktivitas Marketing, dan Asosiasi terhadap Brand. Namun, apakah betul Brand Equity ini tidak sepenuhnya bersifat positif dalam sebuah merek?

2. Dampak Brand Equity Positif
Seperti apa contoh nyata Brand Equity positif yang bisa diterapkah terhadap sebuah merek? Merek harus memiliki Brand Awereness, Brand Associations, Perceived Quality, dan Brand Loyalty. Semua itu nantinya akan membentuk Brand Positioning merek bisnismu yang merupakan dimensi penting dalam Brand Equity.

Ketika Kamu sudah memiliki Brand Equity yang kuat, maka dampak positif yang akan didapatkan adalah:
- Kesetiaan pelanggan lebih besar.
- Merek akan bertahan dalam menghadapi krisis.
- Merek akan lebih bertahan dalam menghadapi persaingan.
- Mendapat dukungan dan kerja sama yang lebih baik.
- Konsumen akan lebih toleran bila kita menaikkan harga.
- Komunikasi dan promosi yang lebih efektif.

3. Dampak Brand Equity Negatif
Keputusan pembelian merupakan suatu keputusan final yang dimiliki seorang konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa dengan berbagai pertimbangan tertentu. Maka dari itu, Brand Equity memiliki pengaruh yang tinggi dalam hal keputusan pembelian, sebagai identitas sebuah merek, dan merupakan pembeda dari produk satu dengan yang lain. Jika sebuah merek tidak memiliki brand equity yang baik, maka tentu saja keputusan akhir dari konsumen adalah beralih ke merek lain.

Dengan menciptakan Brand Equity dalam benak konsumen, tentunya sebuah merek akan mampu mengedukasi konsumen. Sehingga nantinya dapat mempengaruhi dan menciptakan berbagai macam pendapat. Dari perbedaan dan keragaman respon tersebut akan tergantung pada seberapa besar tingkat awareness konsumen dan penilaiannya terhadap merek tersebut.

Dengan membangun Brand Equity yang baik terhadap sebuah merek, tentu saja sejumlah keuntungan bisa didapat, baik dalam bentuk revenue yang lebih besar, atau biaya yang lebih rendah. Jadi, sudah siapkah Kamu membangun Brand Equity yang kuat di mata konsumenmu?

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline