Lihat ke Halaman Asli

TalkDGTL

Penyedia Edukasi Digital Marketing

Belajar Membentuk Branding dari Kisah Sukses Airbnb

Diperbarui: 25 Agustus 2019   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: unsplash.com

Bagi sebagian orang, traveling bukan lagi sekedar gaya hidup, namun sudah menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan semacam ini berhasil dibidik oleh mereka yang sadar akan tingginya permintaan akan sarana akomodasi yang nyaman, fleksibel, praktis serta bersifat interaktif dimana sang calon pengguna bisa menentukan sendiri tempat semacam apa yang orang inginkan. Salah satunya yaitu Airbnb.

 

1. Their Story
Siapa sih yang tak kenal dengan Airbnb? Marketplace online yang satu ini memang sukses menjadi perantara penyewaan rumah. Melalui Airbnb, orang yang ingin menyewakan rumah akan memperoleh kemudahan untuk mencari penyewa.

Prinsip bisnis yang berorientasi kepada kebutuhan pelanggan membuat branding Airbnb sukses menembus pasaran. Bahkan, kini pangsa pasar Airbnb kian meluas untuk urusan penawaran kamar hotel, penyewaan apartemen, dan tempat makan. Para pengguna Airbnb bisa tinggal di rumah orang lain selama melakukan traveling di daerah tertentu.

2. Their Goal
Airbnb bukanlah satu-satunya marketplace online yang bergerak di bidang properti. Masih ada marketplace lainnya di bidang yang sama. Tak sedikit pula kompetitor yang benar-benar memiliki bisnis properti. Sedangkan Airbnb hanya bertindak sebagai penyedia forum untuk mempromosikan penyewaan properti. Hal ini menjadi tantangan besar bagi Airbnb untuk membangun branding yang kuat, sehingga engagement dengan pengguna internet pun semakin besar. 

3. Their Solution
Situs Belong Anywhere pernah terlibat dalam proses rebranding Airbnb dengan membuat film pendek untuk kampanye kemanusiaan. Film tersebut mengisahkan tentang kehidupan pemilik objek properti yang menggunakan jasa Airbnb serta ekspektasi tamu atau penyewa terhadap tempat yang dipilihnya. Melalui keterlibatan situs Belong Anywhere, Airbnb berhasil mengumpulkan sumbangan lebih dari satu juta USD untuk United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Kampanye kemanusiaan tersebut menunjukkan bahwa Airbnb peduli terhadap isu-isu besar di sekelilingnya.

Film pendek yang mencerita tentang penyewa rumah dan pengalaman tinggal bersama orang lain juga berhasil menyampaikan pesan mendalam, bahwa tinggal bersama orang lain di suatu tempat asing bukanlah hal yang buruk. Airbnb mampu menggambarkan para tuan rumah yang menyenangkan dan mampu menyambut para penyewa kamar dengan baik. Stigma tentang pengalaman menginap yang kurang nyaman pun bisa diminimalkan. Masyarakat semakin yakin untuk menggunakan jasa Airbnb setelah melihat berbagai ulasan yang diberikan pelanggan.

4. Their Success
Kini, Airbnb tumbuh menjadi marketplace online yang besar karena kepercayaan banyak orang. Akun Youtube-nya sudah memiliki lebih dari seratus ribu subscribers. Konten video yang sering di-update dengan cerita, ulasan, dan profil baru turut meningkatkan keingintahuan para pengguna internet. Pada tahun 2015, ada sebuah video Youtube di akun Airbnb yang menyatakan bahwa sudah terdapat 550.000 orang yang tinggal di properti yang dipasarkan Airbnb pada saat itu. Lokasi propertinya pun tersebar luas di lebih dari 20.000 kota.

Airbnb berkembang menjadi sesuatu yang besar karena kekuatan branding yang dahsyat. Kemampuan storytelling berdasarkan kisah nyata para pengguna Airbnb telah memotivasi banyak orang untuk merasakan pengalaman istimewa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline