Lihat ke Halaman Asli

Talitha Tsany

Universitas Diponegoro

Sulap Sampah Plastik Jadi Uang, Masyarakat Sarua Raup Keuntungan

Diperbarui: 8 Februari 2022   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sarua, Tangerang Selatan (22/01/2022) - Setiap tahunnya Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk yang dimana berbanding lurus dengan timbulan sampah yang dihasilkan salah satunya adalah sampah domestik anorganik. Sampah anorganik merupakan sampah yang sulit diurai dan contoh umumnya berupa plastik, botol/kaleng minuman, kresek, dan ban bekas.

Penampakan sampah anorganik dapat kita lihat dimana saja yang menandakan kualitas lingkungan hidup yang tentu sedang terancam. Masalah sampah anorganik yang tidak segera diatasi dapat merusak lingkungan dalam jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengurangan sampah anorganik dari sumbernya yaitu rumah-rumah masyarakat. Permasalahan tersebut juga tidak terkecuali terjadi pada Kelurahan Sarua.

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswi Tim 1 KKN UNDIP memutuskan untuk memulai kegiatan sosialisasi pengolahan sampah anorganik menjadi produk ecobrick. Tujuan dilakukannya pengolahan sampah anorganik untuk mengubah sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga menjadi barang bernilai ekonomi atau mengubahnya menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan.

Kegiatan ini dihadiri oleh warga kelurahan Sarua sejumlah 12 orang ibu rumah tangga RW 19. Pelaksanaan kegiatan dengan melakukan pemaparan materi yang ditampilkan pada proyektor, mendemonstrasikan tata cara pembuatan ecobrick, dan pemberian leaflet materi kepada peserta.

Ecobrick merupakan botol plastik bekas yang diisi oleh sampah anorganik sehingga menjadi padat dan keras. Pembuatan ecobrick merupakan pengolahan sampah yang murah dan tidak membutuhkan biaya, hanya membutuhkan botol bekas, gunting, tongkat, dan sampah anorganik kering. Cara pembuatan ecobrick dengan memasukkan sampah anorganik kedalam botol plastik bekas yang kering sampai penuh dengan menggunakan tongkat tanpa adanya rongga didalam botol.

Dokpri

Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan disambut antusias oleh peserta yang tidak hanya menyimak materi, tetapi bertanya aktif mengenai tata cara pengolahan dan ikut serta mencoba melakukan pembuatan ecobrick. Terdapat juga pemberian hadiah bagi peserta yang dapat menjawab kuis yang membuat para peserta berlomba-lomba menjawab pertanyaan yang dilontarkan.

“Kegiatannya menarik dan baru. Semoga yang lain bisa tetap terus menjalankan kegiatan ini, jangan putus ditengah jalan,” kata bu Yani, salah satu ibu rumah tangga yang menghadiri kegiatan, saat dimintai keterangan tentang testimoni setelah mengikuti kegiatan sosialisasi di ruang serbaguna, Sarua, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (22/1/2022).

Bu Yani menceritakan, kegiatan yang diadakan mahasiswa UNDIP menarik perhatian dan penasaran warga lain sehingga warga pada berdatangan mengikuti kegiatan sosialisasi.

Ke depan bu Yani berharap, kegiatan ini dapat membangkitkan ekonomi masyarakat dari tekanan pandemi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline