Sarua, Tangerang Selatan (22/01/2022) - Setiap tahunnya Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk yang dimana berbanding lurus dengan timbulan sampah yang dihasilkan khususnya sampah domestik.
Sampah domestik merupakan sampah yang dihasilkan dari rumah tangga yang dapat berupa sampah sisa makanan, sampah sayuran, dan sampah plastik.
Masalah sampah rumah tangga masih menjadi permasalahan umum yang terjadi di Indonesia karena tidak adanya pengetahuan masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah dengan baik dan benar.
Masyarakat akan tetap mengumpulkan dan membuang sampah yang akan berakhir di tempat pemrosesan akhir (TPA) tanpa adanya pengelolaan lebih lanjut. Permasalahan tersebut juga tidak terkecuali terjadi pada Kelurahan Sarua.
Dalam mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa Tim 1 KKN UNDIP memutuskan untuk memulai kegiatan sosialisasi pengolahan sampah basah domestik menjadi kompos melalui metode takakura.
Metode takakura dipilih karena merupakan metode yang mudah dilakukan karena tidak berbau, tidak memakan banyak waktu, dan dapat ditempatkan dimana saja.
Mudahnya takakura juga dapat dilihat pada persiapan alat dan bahan yang hanya berupa keranjang baju bekas, kardus, sekam, kompos, kain bekas, larutan EM4, dan sampah basah domestik.
Kegiatan ini dihadiri oleh warga kelurahan Sarua sejumlah 12 orang ibu rumah tangga RW 19. Pelaksanaan kegiatan dengan melakukan pemaparan materi yang ditampilkan pada proyektor, mendemonstrasikan tata cara pengelohan sampah sampah basah domestik menjadi kompos melalui metode takakura, dan pemberian leaflet materi kepada peserta.
Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan disambut antusias oleh peserta yang tidak hanya menyimak materi, tetapi bertanya aktif mengenai tata cara pengolahan dan ikut serta mencoba melakukan pembuatan kompos.