Lihat ke Halaman Asli

Upaya Penanggulangan Kemiskinan Efek Pandemi

Diperbarui: 13 Oktober 2022   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Upaya Penanggulangan Kemiskinan Efek Pandemi


Talitha Salsabila R_221910501013

Terkaji dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, miskin adalah tidak berharta, serba kekurangan. Sedangkan, kemiskinan merupakan situasi sebagian penduduk yang hnya mampu memenuhi kebutuhan primer (sandang, pangan, dan papan) dalam tingkatan minimum. 

Kemiskinan diartikan sebagai suatu standar tingkat hidup rendah dengan adanya minim materi pada sebagian golongan daripada standar kehidupan yang berlaku semestinya pada lingkup masyarakat.

 Mengapa terjadi kemiskinan? Kemiskinan terjadi akibat impotensi dari segi ekonomi, sosial-budaya, politik serta partisipasi warga negara. Beragam faktor pemicu kemiskinan memengaruhi strategi yang ada. Strategi upaya penurunan populasi penduduk di bawah garis kemiskinan belum ditemukan yang efektif.

Bersumber pada KBBI, ilmu ekonomi sama dengan cabang ilmu yang terarah pada basis produksi, distribusi, pemakaian barang atau aset yang berwujud harta, perniagaan atau segenap perusahaan. Pembangunan ekonomi dapat diuraikan sebagai salah satu upaya suatu negara menumbuhkan aktivitas yang bertautan dengan perekonomian demi menyuburkan taraf hidup warga negara.

Bagaimana penanggulangan kemiskinan di bidang ekonomi? Kabupaten Jember dapat dikatakan sebagai salah satu kabupaten yang lebih maju juga strategis, namun tidak menutup kemungkinan bahwasanya di Kabupaten Jember tingkat kemiskinannya mencapai 10,41% atau 257.090 orang miskin berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada Maret 2021. Sehingga diciptakannya beberapa kebijakan dalam upaya penurunan angka kemiskinan.


Kata kunci : Kabupaten Jember, angka kemiskinan, kebijakan upaya penurunan, ekonomi kota.


Upaya pemerintah dan keikutsertaan masyarakat memberantas kemiskinan mendapatkan hasil yang baik. Badan Pusat Statistik (BPS) mendata populasi penduduk miskin bulan Maret 2022 mencapai 26,16 juta orang atau 9,54% dari total penduduk Indonesia. Persentase penduduk miskin pada Maret 2022 berkurang sejumlah 0.6% atau sejumlah 1.38 juta dari bulan Maret tahun 2021.

Badan Pusat Statistik mendata selama periode bulan Maret tahun 2020-2021, populasi penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 3,67% sehingga menjadi 257,09 ribu jiwa. 

Menurut kepala BPS Jember, Arif Joko Sutejo pada Senin (03/02/2022) dikutip dari K Radio Jember, menjelaskan bahwa kenaikan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Jember berkaitan dengan pengaruh pandemi COVID-19 sejak tahun 2020. Sehingga sektor perekonomian mengalami penurunan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline