Cerita pendek berjudul Kue Bolu karya A Elwiq Pr tak memiliki keraguan untuk terus mengeksplor kata-katanya dalam menyusun isi cerita, dan menciptakan suatu percikan yang membuat pembaca selalu terpikat ke dalamnya.
Salah satu karya penulis bernama lengkap Aridia Elwiq Primadani yang berjudul Kue Bolu menceritakan kisah seorang cucu bernama Sekar yang menganggap hubungan antara dirinya dengan Eyang Mangoen, eyangnya, terdapat suatu batasan. Ketika Sekar dimintai tolong oleh mamanya untuk mengantarkan kue bolu ke kediaman Eyang Mangoen, disanalah ia dapat meruntuhkan tembok yang menghalangi interaksi mereka berdua. Lalu mereka pun duduk bersama sambil menikmati secangkir teh dan sepotong kue berdua.
Kisah yang singkat ini berhasil menunjukkan kemampuan penulis dalam mengekspresikan kata-kata yang tak hanya indah dalam tulisan, tetapi makna yang terkandung begitu dalam. Kemudian, alur cerita yang dimuatnya tak membuat pembaca kebingungan dalam menganalisis isi ceritanya. Tetapi, disamping itu, terdapat kelemahan pada cerpen ini yaitu mengenai banyaknya kata atau kalimat yang muncul menggunakan bahasa jawa, dimana sulit untuk dimengerti oleh sebagian pembaca. Namun, secara keseluruhan cerpen ini layak untuk dibaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H