Lihat ke Halaman Asli

Talitha Ardelia

Content Writer

Dear Fresh Graduate, Gaji Pas-pasan Belum Tentu Rezeki Juga Pas-pasan

Diperbarui: 3 Februari 2020   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fresh graduate Elizabeth Boon uploaded on Facebook a series of #HireMeLeh photos that illustrate how “graduating really just means unemployment and impending bankruptcy. (Foto: Elizabeth Hoon via Unscrambled SG)

Wah, sudah jadi sarjana! Pengen cepet-cepet kerja! Hmm... Tidak semudah itu Ferguso.

Menyandang gelar sarjana sudah pasti jadi impian setiap mahasiswa ya, cara dapetin gelarnya aja mungkin sampai nangis getih. Bahagianya wisuda, seolah-olah dunia turut berbahagia atas pencapaian besar yang telah dicapai. Justru, setelah menyandang gelar "alumni" inilah perjalanan dimulai.

Usia-usia 20-an ini lagi tren dibicarakan masalah quarter life crisis alias krisis kehidupan. Kita akan merasa bimbang nih. Menentukan jalan dan arah tujuan hidup, mau milih ini, itu, yang ini, yang itu.

Intinya masa-masa bimbang dan masa peralihan menginjak usia yang lebih dewasa. Masa-masa udah lulus, tapi pengangguran (bagi yang belum dapat kerja). Masa-masa serba salah, masih mau minta duit orang tua tapi kan gengsi sudah lulus.

Memang, tidak semua orang akan memilih jalan untuk bekerja. Ada yang ingin melanjutkan sekolah lagi, atau memutuskan untuk berumah tangga bagi yang sudah memiliki pasangan. Saya mau membahas yang memilih untuk bekerja di perusahaan atau start up atau bidang usaha lainya.

Jangankan jadi pengangguran, yang sudah dapat kerja aja masih di bikin bingung. Apalagi kalau bukan masalah ekspektasi vs realita. Ekspektasi kerja di perusahaan gedongan, mapan, gaji tinggi, jenjang karier jelas, bisa transfer ke orang tua tiap bulan, nyumpel mulut tetangga yang suka nanya kerja dimana. Realitanya?

Buat yang baru pertama kali kerja pasti iya-iya aja nerima tawaran gaji yang mepet UMR. Ya... sadar diri kan, daripada nggak dapat kerja karena pengalaman masih minim. Mau nawar gaji, takut kena blacklist. Terlebih bagi para fresh graduate di Jogja ini. Kampusnya aja banyak, apalagi lulusannya? Pasti melimpah.

Sumber daya manusia yang banyak, ditambah kualitas lulusan kampus ternama ini sangat menjanjikan bagi perusahaan atau bidang usaha lain mendirikan kantor di Jogja. Apalagi kalau bukan "bisa digaji UMR".

Ngomong-ngomong, data terakhir masih menunjukkan kalau Provinsi D. I. Yogyakarta sebagai salah satu Provinsi dengan UMR terendah di Indonesia.

Gimana mau transfer orang tua tiap bulan, buat hidup sebulan aja udah pas-pasan. Biaya kos, makan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari aja udah cukup bersyukur masih bisa hidup. Nah, di sini nih realita yang terkadang harus dijalani.

Realita kalau yang penting dapat kerja dulu, yang penting cari pengalaman dulu, yang penting dapat pemasukan dulu, dan alasan-alasan lainnya. Padahal, mungkin tempat kerja yang sekarang ini masih belum sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline