Lihat ke Halaman Asli

Talitha AmaliaNurni

Mahasiswi/Universitas Sebelas Maret Surakarta

Tim KKN UNS Dukung Zero Stunting Balita Punggawan Melalui Penanaman Bibit Tanaman Buah dan Sayur

Diperbarui: 31 Agustus 2023   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim KKN UNS bersama KWT, kader posyandu stunting, kader PKK Punggawan/Dokpri

Purwanti selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Solo menyebutkan ada 1.050 balita stunting di Kota Solo. Angka tersebut sangat jauh dari target zero stunting karena Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka mencanangkan program tahun 2024 zero stunting untuk balita Kota Solo.

Meninjau permasalahan tersebut, tim KKN UNS bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Punggawan, kader PKK Punggawan, kader posyandu stunting, serta dr. Enny Listiawati, MPH. selaku pemilik klinik Imunicare Cahaya Mitra untuk mengadakan penanaman bibit tanaman buah dan sayur yang dapat dikonsumsi balita dalam upaya zero stunting.

Dalam program ini sudah diberlangsungkannya diskusi dengan pihak yang paham mengenai gizi anak hingga permasalahan stunting di wilayah Kelurahan Punggawan. Penanaman bibit tanaman sayur dan buah merupakan salah satu upaya untuk menekan angka stunting di Kota Solo khususnya di Punggawan.

Dihadiri oleh kader posyandu stunting, sekretaris Kelurahan Punggawan, serta Kelompok Wanita Tani (KWT), kami berbagi pengalaman dan wawasan mengenai konsumsi apa saja yang dapat mendukung penekanan angka stunting di Punggawan. Mengenai hal apa saja yang menjadi faktor penyebab terjadinya stunting pada balita. Sebab tidak hanya kekurangan asupan gizi, namun banyak faktor lainnya yang dapat menyebabkan stunting pada balita, salah satunya kesejahteraan hidup yang belum terpenuhi hingga pernikahan dini.

Dalam kegiatan ini, Tim KKN UNS bersama warga Punggawan menanam jambu air, jeruk manis, terong ungu, dan belimbing yang dapat diolah para ibu untuk diberikan ke balita nya. Selain asupan gizi yang cukup, rasa-rasanya ibu harus cerdik dan kreatif dalam memberi balita makanan agar anak tidak GTM (Gerakan Tutup Mulut).

Penyerahan tanaman dari Tim KKN UNS ke Warga Punggawan (KWT, kader posyandu stunting)/Dokpri

Dosen pembimbing lapangan (DPL) turut mengapresiasi program kerja ini karena telah melaksanakan program yang sesuai dengan kondisi dan keadaan masyarakat Punggawan. Menurut beliau ini sudah sesuai dengan tujuan adanya mahasiswa KKN, yakni menerapkan teori yang telah dipelajari hingga mempraktikkannya di lapangan.

"Program yang kalian laksanakan sudah sesuai dengan tujuan adanya mahasiswa KKN, yakni memberi ide atau solusi yang sesuai dengan permasalahan, kondisi, dan keadaan masyarakat." Tutur Dr. Yuyun Estriyanto, S.T.,M.T.

Selain itu, tanggapan positif juga datang dari pihak kelurahan yang selalu memberi ucapan selamat dan semangat kepada Tim KKN UNS dalam melaksanakan program demi program yang kami jalankan. Kader posyandu stunting yang juga berbagi wawasan mengenai balita stunting, hingga Kelompok Wanita Tani (KWT) yang dengan sabar dan telaten saat memberikan segudang pengalaman mereka dalam menanam dan merawat tanaman khususnya sayur dan buah.

Kasus stunting yang terjadi pada balita harus segera ditekan, agar terciptanya penerus bangsa yang sehat, cerdas serta terlaksanakannya program zero stunting di Kota Solo.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline