Lihat ke Halaman Asli

Ayus Talitha

Universitas Airlangga

Semangat Inovasi Kompos Organik Cepokolimo (SIKOMO) Sukses Menggugah Antusiasme Mengolah Sampah Rumah Tangga menjadi Kompos oleh Mahasiswa KKN Unair

Diperbarui: 24 Juli 2024   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

SIKOMO : “Semangat Inovasi Kompos Organik Cepokolimo” sukses menggugah antusiasme warga mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos bermanfaat oleh mahasiswa KKN BBK 4 Universitas Airlangga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mojokerto

Program kerja ini dilatarbelakangi karena tingkat kesadaran warga Cepokolimo yang masih minim dalam memilah dan memilih sampah organik serta anorganik bekas rumah tangga. Terlebih lagi pengolahan sampah organik di desa tersebut kurang ditangani dengan baik, baik oleh warga maupun perangkat desa itu sendiri.

Adapun alternatif lain untuk pemanfaatan sampah organik bekas rumah tangga yang dapat diolah sehingga memiliki manfaat bagi lingkungan sekitar yaitu pengolahan sampah organik dapur melalui metode komposting yang juga memanfaatkan barang bekas sebagai medianya.

Untuk menanggulangi permasalahan lingkungan tersebut, kelompok mahasiswa BBK 4 Universitas Airlangga Desa Cepokolimo berinisiatif untuk mengadakan kegiatan penyuluhan dan aksi langsung yang dituangkan dalam workshop yang bertajuk “SIKOMO: Semangat Inovasi Kompos Organik Cepokolimo”.

Kegiatan workshop yang telah dilakukan ini membahas mengenai pengenalan dasar beberapa pilihan metode pengomposan sampah organik dengan menggunakan berbagai media yang dijelaskan oleh salah satu anggota dari Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Jabatan Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Mojokerto, Ibu Siswati, S. E.

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Melalui workshop tersebut, para ibu rumah tangga kini semakin antusias untuk memilah dan mengolah sampah rumah tangga mereka agar lebih bermanfaat. Melalui berbagai kegiatan yang menambah pengetahuan, keterampilan, serta kreativitas mereka, ibu-ibu ini berhasil mengolah sampah organik menjadi kompos berkualitas.

Langkah ini tidak hanya membantu menanggulangi permasalahan lingkungan akibat sampah organik yang menumpuk, tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitas setempat. Kegiatan yang dilakukan melibatkan praktik langsung pembuatan kompos dari sisa makanan rumah tangga.
Hasilnya, terbentuk empat media kompos organik gabungan dari warga desa yang siap digunakan. Antusiasme warga terlihat saat mereka aktif mengumpulkan bahan, merakit media kompos, serta melakukan layering kompos dengan semangat tinggi.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga berhasil meningkatkan rasa ingin tahu warga untuk mendalami teknik dan media pengomposan lebih lanjut. Mereka ingin memahami lebih dalam fungsi dari setiap lapisan dalam proses pengomposan. Mahasiswa yang terlibat juga turut berkontribusi dengan menyediakan alat dan bahan pengomposan yang disumbangkan ke Bank Sampah Cepokolimo, sehingga proyek ini dapat terus berkelanjutan.

Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, Desa Cepokolimo kini menjadi contoh nyata bagaimana perubahan kecil dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan kehidupan sehari-hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline