Lihat ke Halaman Asli

"Speak Up" di Medsos Kini Menggantikan Peran Demonstrasi

Diperbarui: 7 Juni 2023   01:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Image by Entrepreneurmedia from Pinterest)

Demonstrasi merupakan sarana penyampaian aspirasi, opini, dan protes sosial Masyarakat sebagai upaya menekan secara politik untuk kepentingan kelompok maupun masyarakat. 

Namun bagaimana bila, protes yang kita utarakan dianggap remeh dan selalu diabaikan? Dan bagaimana Jika seorang pejabat negara menduduki posisinya hanya untuk menciptakan kebijakan" yang hanya menguntungkan dirinya dan golongannya? 

Asumsi tersebut nyatanya terbukti melalui maraknya kasus korupsi, pencucian uang, penyuapan, dan masih banyak lagi. 

Saking seringnya kasus kasus kecurangan yang dilakukan oleh oknum pejabat pemerintahan, masyarakat kini mulai acuh atau bahkan menganggap hal ini sudah tidak mengejutkan lagi.

Sebelum melanjutkan ke pembahasan selanjutnya, saya akan mengulas sedikit salah satu pilar filsafat yang saya terapkan dalam topik pembahasan kali ini. 

Ontologi merupakan cabang filsafat yang berkaitan dengan studi tentang realitas atau keberadaan. Ini mencakup pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang ada, bagaimana entitas tersebut berinteraksi, dan apa sifat-sifat dasar dari realitas itu sendiri. Ontologi mencoba untuk menjelaskan jenis-jenis entitas yang ada di dunia ini dan hubungan mereka satu sama lain.

Kita beruntung masih memiliki generasi muda yang sadar akan keadaan negeri ini. Salah satunya adalah pemilik akun tiktok "Awbimaxreborn" atau yang lebih dikenal sebagai Bima Yudho ini sempat viral pada Bulan April lalu, lantaran konten yang Bima buat mengandung kritik terhadap pemerintahan Provinsi Lampung. Sasaran kritik Bima ini merujuk ke pemerintahan yang "bobrok" dan anti kritik. 

Statement ini ia buat karena merasa geram atas sistem pendidikan yang rumornya banyak praktek suap. Selain itu, Bima juga menganggap kurangnya apresiasi bagi siswa yang berprestasi, sebab dana hadiah untuk sang juara kerap kali tak sesuai dengan apa yang dibicarakan sebelumnya.

Terakhir, yang paling mengguncang jagat media maya adalah statementnya tentang infrastruktur yang terbatas. Salah satunya, jalan-jalan di Lampung yang sering kali rusak dan berlubang. 

Menurutnya, jalan yang merupakan infrastruktur paling umum dan digunakan sebagai sarana mobilisasi justru tidak tertangani dengan baik. Terlebih lagi, dari laporan realisasi anggaran APBD 2021 Provinsi Lampung, didapati hanya 10% dari Rp 7,5 triliun yang dialokasikan untuk membangun infrastruktur. Hal ini kian menjadi pro kontra dikalangan masyarakat.

Dari kasus viralnya konten Bima kemarin, saya jadi teringat gerakan "Black Live Maters" yang sempat trending pada 2020, terutama di platform seperti Twitter, Facebook, Youtube, dan Instagram. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline