Lihat ke Halaman Asli

Agung Soni

TERVERIFIKASI

Seni Ukir Bali di Ambang Kepunahan

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1413088010922930777

Pagi ini penulis beruntung bisa mengunjungi seorang konsumen langganan bengkel yang aktif berkarya di bidang seni ukiran khas Bali. Pak Balika, saya menyapa beliau. Lengkapnya Drs. I Wayan Balika, Msi seorang dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Beralamatkan di Jalan Raya Sakah Desa Batuan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Jalan ini adalah jalan yang biasa penulis lintasi bila hendak menuju Ubud. Galeri Pak Balika sangat luas dan para pengrajin ukir bekerja di depan galeri yang langsung menghadap ke jalan raya Sakah. Tentu saja ini sangat menarik para wisatawan yang perduli dan tertarik dengan seni ukiran, dapat melihat langsung cara kerja para pengrajin ukir memahat hasil karya bernilai seni tinggi dan mahal.

[caption id="attachment_365870" align="aligncenter" width="605" caption="Galeri Balika di Jalan Raya Sakah Batuan Sukawati (dok pri)"][/caption]

"Kendala paling besar saat ini kami hadapi adalah susah mendapat tenaga kerja yang mau kerja mengukir. Jangan yang ahli, yang mau saja , agak susah mendapatkannya," kata Pak Balika membuka percakapan kami.

[caption id="attachment_365888" align="aligncenter" width="570" caption="(dok.pri) Hasil Karya Seni Ukir Bali di Balika Galery Sakah"]

1413090515121719351

[/caption]

Usaha seni ukir Bali ini sudah digeluti Pak Balika sejak Tahun 1991. Sejak tahun 1990-an pasar sangat merespon dengan membanjirnya permintaan kepada Pak Balika hasil karya seni ukir Bali. Umumnya yang sering dipesan adalah daun pintu ukir, jendela ukir Bali, mebel ukir sampai bangunan kecil seperti bale bengong ( rumah sawah) yang berukir khas Bali.

[caption id="attachment_365869" align="aligncenter" width="551" caption="Seorang Pengrajin Ukir Bali Sedang Memahat (dok.pri)"]

14130879282123111098

[/caption]

Pak Balika sangat mencintai pekerjaannya. Ia bersama 12 karyawan setiap hari memproduksi daun pintu dan meja tamu khas Bali. Kedua barang ini sedang banyak diminati orang Eropah dan Jepang. Italia, Jerman, Rusia, Inggris banyak meminta daun pintu dan meja ukir khas Bali.

Omzetnya per bulan mencapai 300 hingga 600 Juta Rupiah. Itu semua tidak menentu. Tergantung permintaan ramai sepinya pasar di luar negeri. Dari dalam negeri pun juga banyak yang meminta pesanan khas ukiran Bali kepada Pak Balika. Dan keuntungan yang didapat mencapai 40% sampai 50% dari penjualan hasil seni.

"Karyawan saya beri gaji antara 2,5 juta sampai 4 Juta rupiah perbulannya. Itu makan siang juga saya yang siapkan untuk mereka.," jelas Pak Balika lebih lanjut.

[caption id="attachment_365885" align="aligncenter" width="446" caption="Pengukir Daun Pintu Khas Ukir Bali (dok.pri)"]

14130895012072281067

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline