Lihat ke Halaman Asli

Agung Soni

TERVERIFIKASI

Akhirnya Kaskuser Sholehvn Akui Kesalahan dan Memohon Maaf

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14158482751604135809

Terkait penulisan artikel saya yang sangat keberatan dengan meme iklan "Sayang Bandung" dari akun Sholehvn di Kaskus dengan cepat mendapat reaksi yang baik dari kaskuser tersebut.

Sholehvn mengakui kesalahannya dan sudah memohon maaf kepada Mba Evy Winovita karena kata-kata yang kurang mengenakkan.

Awalnya Sholehvn tidak menyadari kalau penulisan kalimat tersebut akan membuat pemilik gambar dirugikan.

Sholehvn mencomot gambar dari artikel saya di Kompasiana juga memang diakuinya. Tinggal gambar wajah asli Mba Evy dipasang pada format meme aslin kampanye "Sayang Bandung" yang sudah tertulis "Pilih mana, bayar denda karena nyampah atau..." dan  Sholehvn menambahkan kalimat "Nikahin Aku".

Sholehvn yang memiliki nama asli Sholeh Qomaruddin pun memohon maaf kepada saya dan mba Evy karena tidak beretika dan sudah menyinggung perasaan mba Evy.

Semua pengakuan dan permohonan maaf dari Sholeh ditulis di thread Kaskus.

Saya bisa mendapatkan pengakuan dan permohonan maaf Sholehvn ini dari akun twitter Sholehvn yang ditunjukkan oleh Kang Kevin (admin Kompasiana) yang berbaik hati memberi saran agar saya menghubungi dulu akun Sholehvn dan bisa bicara baik-baik. Tentu saja hal ini saya sambut dengan baik karena pada dasarnya saya tidak menyukai sebuah permasalahan bertele-tele hingga memanjang kemana-mana.

Dengan adanya pernyataan dan permohonan maaf dari Saudara Sholehvn, kami menganggap permasalahan ini sudah selesai. Kami sudah memaafkan (juga Mba Evy Winovita yang sudah saya hubungi per telepon juga menyatakan kesediaannya memberikan maaf pada Sholehvn) dengan catatan agar ini bisa menjadi pembelajaran buat kita:


  1. Bila kita belum mengenal dengan baik bahkan "sama sekali" tidak kenal dengan pemilik gambar hendaklah kita berhati-hati dan bijak dalam menampilkan gambar tersebut agar tidak menuliskan perkataan yang bisa menyinggung perasaan atau merugikan secara immateri maupun materi dari pemilik gambar. Jelas sekali kalau gambar yang kita pasang dan dilampirkan kata-kata "sedikit maksa" agar sinkron dengan iklan kampanye tersebut bisa menyebabkan orang tersinggung. Dari kasus saya ini, seperti ada pemaksaan kalau dua option dengan salah satunya bisa dipilih. Pertama membuang sampah atau yang kedua menikahi seseorang, Jelas kalau ini sama sekali tidak ada relevansinya. Perkara menikah adalah sesuatu yang privaci (pribadi) dan kita telah melanggar hak seseorang dengan memasang wajahnya agar orang lain yang membaca mau menikahi orang tersebut.
  2. Cari kontak person dari orang yang akan kita buat profilnya dalam sebuah tampilan publik , seperti meme, tulisan/artikel atau apapun yang akan menimbulkan efek reaksi publik, semampu dan sebisanya harus mencari nomor telepon, atau akun twitter. akun facebook dari yang bersangkutan. Karena orang yang hendak ditampilkan memiliki hak keberatan juga jika ia tidak mau ditampilkan.
  3. Semua bidang memiliki payung hukum yang jelas. Jadi fotografi sekalipun, kita harus berhati-hati saat memakai gambar dari web atau medsos. Harus dituliskan sumber gambar, pemilik gambar dan juga sudah mengantongi izin dari yang bersangkutan. Nah kalau urusan seluk beluk fotografi ini saya lebih menyerahkan pada Mas Dhave Dhanang yang besok tanggal 22 November akan menjadi narasumber dalam blogshop Kompasianival 2014.

Terima kasih kepada Sholeh Qomaruddin (Sholehvn) yang cepat menyadari kekeliruannya dan sudah meminta maaf kepada mba Evy dan juga saya.

Terima kasih kepada Kang Kevin Anandhika (admin Kompasiana) yang mengarahkan saya bisa menghubungi dan bicara serta mendapatkan penjelasan dari Sholeh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline