Lihat ke Halaman Asli

Takas T.P Sitanggang

Mantan Jurnalist. Masih Usahawan

Waktu

Diperbarui: 13 Februari 2020   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti lorong yang gelap kulihat muram di wajahmu
Adakah yang patah?
Kenyataan seringkali pahit, nona
Tapi pahit seringkali mengobati

Lekas pudarlah muram itu
terbit cahaya serupa pagi
Melengkung bulan sabit di bibirmu yang tulus
Merekah pelangi di matamu yang bagus

Bukan lantaran kata-kata
kata-kata gemar ingkar, nona
Niscaya karena waktu
Karena waktu tak pernah menipu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline