Lihat ke Halaman Asli

Antusiasme Libur Lebaran di Pulau Tidung

Diperbarui: 9 September 2015   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat umat Islam merayakan hari raya idul fitri atau yang biasa di sebut dengan lebaran, begitu banyak kegembiraan dan enthusiasme orang-orang yang tentunya jauh dari keluarga mereka, dimulai dengan yang berkerja diluar kota maupun diluar negeri. Meskipun merke berjauhan dengan keluarga, di seluruh daerah di Indonesia ada suatu tradisi yang telah terjadi selama tahunan, yaitu tradisi mudik. Mudik sendiri berasal dari bahasa jawa yaitu mulih dilik yang berarti pulang sebentar. Mudik adalah kegiatan perantau/perkerja untuk kembali ke kampung halamannya. Transportasi yang digunakan antara lain pesawat terbang, kereta api, kapal laut, bus, dan kendaraan pribadi. Selain itu, terkadang juga pemudik penggunakan bajaj yang merupakan angkutan umum di DKI Jakarta, bahkan, ada pula yang menggunakan truk untuk bermudik. Segala cara tentu akan dilakukan untuk bertemu dengan sanak saudara yang telah lama tidak dijumpai. Segala delay pesawat, kehabisan tiket kereta, jalanan macet, bukan merupakan halangan bagi para pemudik yang ingin merasakan suasana hari raya bersama keluarga mereka.

Namun, tidak semua orang memilih untuk bermudik, banyak juga orang yang lebih menikmati lebaran dengan berlibur, dari bersama teman-teman, keluarga kecil, maupun pasangan mereka. Libur lebaran yang panjang, mereka manfaatkan untuk melihat keindahan yang ada di Indonesia salah satunya Pulau Seribu. Pulau Seribu memiliki pesona pantai yang sangat eksotis dan indah. Tentu begitu banyak turis yang mencintai keindahan tersebut, tak hanya turis luar negeri, warga Indonesia sendiri banyak yang datang dari berbagai daerah untuk menikamti destinasi liburan mereka tersebut. Begitu banyak pulau yang indah di Pulau Seribu tetapi ada satu pulau yang saat ini merupakan salah satu icon wisata di Pulau Seribu, bahkan di Jakarta namanya semangkin diperbincangkan oleh masyarakat dikarenakan keindahan Pulaunya. Pulau tersebut adalah Pulau Tidung. Dari sisi pemandangan alam Pulau Tidung, tidak perlu diragukan lagi keindahannya, karena setidak nya terdapat beberapa view yang sangat cantik di Pulau Tidung ini, misalnya seperti Jembatan Cinta, Spot Snorkling, dan Pantai Timur.

Jembatan Cinta adalah sebuah jembatan yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil di Kepulauan Seribu. Jembatan yang dikenal dengan keindahan pemandangannya ini adalah salah satu tempat yang biasa dikunjungi bagi para wisatawan. Dari jembatan yang terbuat dari kayu ini, wisatawan dapat melihat pemandangan di dalam air laut seperti terumbu karang dan ikan-ikan kecil. Berbicara soal Mitos, konon bagi setiap wisatawan yang loncat dari jembatan cinta ini dipercaya akan menemukan cinta sejatinya dengan cepat. Percaya atau tidak tetapi hal tersebut dipercayai oleh warga sekitar.

Saya berkesempatan untuk mewawancarai kakak saya, Kenji, yang kebetulan mengunjungi Pulau Tidung pada saat libur lebaran tanggal 18 Juli 2015 kemarin selama tiga hari dua malam. Dimulai dengan persiapan dari rumah pukul 05.00 menuju ke Pelabuhan Muara Angke, pada saat hari kedua lebaran tersebut jalanan utara Jakarta sangat sepi dan lancar sehingga tidak ada hambatan untuk sampai tepat pada saat kapal yang akan mengangkut hendak menuju Pulau Tidung. Sesampai nya di Pulau Tidung pada pukul 10.00, Kenji bersama dengan 17 orang teman lainnya langsung menuju ke penginapan untuk menaruh barang-barang serta beristirahat sejenak.

“Sesampainya di Pulau Tidung, saya bersama teman-teman saya menuju penginapan untuk beristirahat, tanpa menunggu lama saya langsung jalan ke pelabuhan kecil untuk bersnokling ke karang beras untuk menikmati view yang indah. Saat libur lebaran, suasana liburan begitu penuh dengan wisatawan tetapi tidak begitu crowded dibandingkan liburan lebaran kemarin.” Jelas mahasiswa akhir Universitas Bina Nusantara tersebut. Liburan panjang sejak tanggal 17 Juli 2015 hingga tanggal 27 Juli 2015 kemarin, merupakan kesempatan perkerja maupun anak sekolah untuk berlibur bersama keluarga maupun teman-teman. Sama seperti Kenji yang berkunjung bersama teman-teman sekelasnya.

Pada hari kedua, Kenji belum puas dengan snorkling yang sebelumnya sudah dilakukan pada hari sebelumnya. Ia bersama teman-temannya pergi untuk snorkling di spot yang berbeda dan tentu menemukan pemandangan yang lebih bagus dari sebelumnya. Bahkan, ia dan teman-temannya berkesempatan untuk melalui bongkahan pasir yang sangat sepi dan tidak ada pengunjung sama sekali. Sangat jarang untuk orang dapat menuju ke bongkahan pasir tersebut dikarenakan saat laut pasang, bongkahan tersebut akan hilang dan akan muncul saat surut yang tentunya jarang.

Hari terakhir di Pulau Tidung, ia menuju ke Jembatan Cinta sebagai destinasi terakhir sebelum pulang ke Jakarta. Keadaan sekitar Jembatan Cinta pada saat liburan lebaran tersebut sangat penuh dengan sampah yang membuat pantai agak terlihat kotor dan penuh plastik-plastik bekas. Banyaknya wisatawan membuat penjaga dan pembersih pantai kewalahan dalam membersihkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline