Lihat ke Halaman Asli

Tajullail Dasuqi M.

Selain mengaji juga menulis puisi

Wahai Kekasih

Diperbarui: 12 November 2021   06:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai kekasih
malam ini kami kembali melingkar
memanggil-manggil namamu
melangitkan shalawat dan salam

ya nabi salam alayka
ya rasul salam alayka
ya habib salam alayka
shalawatullahi alayka

Wahai kekasih
belum pernah kami serindu ini
sehingga mulut-mulut kami bernyanyi sendiri
sendi-sendi kami gemetar sendiri
tubuh-tubuh kami menari sendiri

Wahai kekasih
belum pernah kami secinta ini
setiap kali ada yang memanggil namamu
dada-dada kami mendidih
dada-dada kami terbakar
dada-dada kami mendidih dan terbakar
mendengar namamu

Wahai kekasih
dalam ujung ajal
setajam tiga ratus hujam pedang
engkau memanggil-manggil ummatmu
ummati ummati ummati

Wahai kekasih
betapa cinta ini tidak seimbang
betapa rindu ini tidak sepadan
engkau adalah matahari
engkau adalah rembulan
engkau adalah cahaya di atas cahaya
(nurun 'alan nur)

Ya Nabi ya Rasul ya Habib
wahai kekasih
cinta engkau kepada kami
adalah cinta cahaya kepada gelap

Kasih engkau kepada kami
adalah kasih cahaya kepada gelap

Sayang engkau kepada kami
adalah sayang cahaya kepada gelap

Rindu engkau kepada kami
adalah rindu cahaya kepada gelap 

Malam ini kami kembali melingkar
memanggil-manggil namamu
melangitkan shalawat dan salam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline