Lihat ke Halaman Asli

Tajullail Dasuqi M.

Selain mengaji juga menulis puisi

Skenario Dunia

Diperbarui: 3 Maret 2017   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini kujumpai senja tengah sembunyi di bawah rindang pohon cemara,
lelah katanya setelah seharian memburu masa.

Tubuhnya yang mulai kecut dan ranggas
bahasakan betapa dunia ini buas dan bengis,
kemudian dari ransel yang terbuat dari kulitnya yang terkelupas
ia keluarkan skenario yang dibuatnya sendiri
dan memintaku untuk membacakannya:

"Sebentar lagi malam tiba, sudah waktunya aku pulang
dan menitipkan dua kata, buas dan bengis pada setiap pagi yang dilahirkan"

(2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline