Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Tajul Fundari

Kabid Infokom Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sigli, Pemuda Pidie dan Lulusan S1 Manajemen Universitas Jabal Ghafur Sigli.

Layang Tunang, Ajang Silaturahmi dan Kekompakan Warga Pidie

Diperbarui: 13 November 2022   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bermain permainan tradisional selalu membawa sensasi tersendiri apalagi jika permainan tersebut adalah tradisi turun-temurun. Seperti halnya dengan permainan layang-layang atau layang tunang yang kerap dimainkan dalam rangka menyambut hari besar bahkan diperlombakan di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

Lomba adu layang-layang atau tunang layang merupakan salah satu permainan tradisional. Pada zaman dahulu permainan ini diselenggarakan sebagai pengisi waktu sebelum dan sesudah masa tanam padi, hingga kini masih dijaga kelestariannya, namun kini permainan layangan ini dikembangkan sebagai sebuah perlombaan yang dapat menarik para wisatawan maupun warga lokal.

Permainan ini dilakukan dengan cara mengadu benang, keindahan layang dan mengadu ke-vertikal-an (di atas kepala) dengan ukuran dan desain layangan sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan pada perlombaan. Layang tunang dapat dimainkan oleh siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa bahkan orang tua sekalgus.

Salah satu peserta asal Kecamatan Sakti, Taufikurrahman tampak terlihat antusias dalam mengikuti perlombaan layang tunang yang di selenggarakan oleh salah satu Gampong Lamujong, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.

"Senang rasanya, bisa ikut serta dalam perlombaan ini. Kami bisa mempererat hubungan silaturahmi dan menjaga tradisi turun temurun, apalagi dengan perlombaan seperti ini warga pidie dapat menunjukan keterampilan dan kreativitasnya", kata Taufik Minggu, (13/11/2022).

Menurutnya selain menjadi momen mempererat kesatuan dan mepertunjukan kreativitas masyarakat Pidie, lomba adu layangan ini juga menjadi ajang membangkitkan kembali gairah permainan layang-layang.

“Melalui perlombaan ini, semoga permainan tradisional layang-layang harus terus dilaksanakan dan tak tergerus kehadirannya oleh permainan modern,” terangnya.

Permainan tradisional layang-layang ini memiliki tempat yang penting dalam kehidupan masyarakat dan berguna untuk menanamkan sikap dan keterampilan, maka dari itu, perlu diperhatikan keberadaannya karena permainan ini juga merupakan salah satu aset budaya bangsa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline