Lihat ke Halaman Asli

Rindu Wajah Ibu di Telan Malam Seribu Bulan

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku di dekatmu...tapi aku rindu.....
Ramadhan bicaralah pada ibuku...
Aku ingin melihatnya kembali tersenyum..
Berucap dengan jelas, berjalan tanpa tertatih.
Aku di dekatmu...tapi aku rindu....
Duhai Ramadhan dengan kesucianmu tataplah aku
Aku di sini menanti dengan dahaga
Bermunajat dengan cinta
Di telapak kaki ibunda..ku basuh
dengan telaga bening mata air surga
Aku di dekatmu...tapi aku rindu......
Oh...ibu..ananda mengerti pahit lidahmu
Namun rasakanlah walau hanya sesuap nasi
Di saat berbuka dan sesuap bubur diwaktu sahur
Agar pelita jiwa ku tetap bersinar
Menerangi hidup ku walau..hanya dengan rindu
Aku di dekat mu...tapi aku rindu....
Ibu..disepuluh Ramadhan terakhir
Bukankah...ibu sudah berjanji untuk umroh bersamaku..?
Berdoa di baitul maqdis...
Melihat mata air zam-zam..
Dan meminumnya dengan rasa syukur..
Laillahaillaanta subhanaka innikuntu minazholimin
Maka lihatlah kejujuran Ramadhan..
Seindah malam seribu bulan.
Aku disini di dekat mu wahai..Ramadhan
Menati datangnya Lailatul Qadar..
Dan berharap kesembuhan ibundaku..
Aku disini di dekat mu duhai..ibu..
Menanti senyum mu, ucap mu, tatap kasih mu
Pada lembaran-lembaran Al-Quran
Yang tak henti-hentinya kulantunkan bersama embun.
Di  jari jemari yang terkulai lemas ini...
Ku titipkan doa rinduku....
Pada dua mata cinta Ramdhan yang suci
Di sepertiga malam terakhir......
Dan biarkanlah aku rindu pada mu Ramadhan
Dalam rindu dekapan kasih ibunda.


Dan biarkanlah aku tetap disini........................................
menjemput rindu ku....di telaga An-nur cinta-Mu ya Rahim
di sepuluh Ramadhan terakhir.
Banda Aceh, 7 Agustus 2012
Puisi ini buat ibuku yang sedang sakit struk
Mohon doanya kawan..juga untuk semua anak Indonesia
diseluruh pelosok negri yang ingin berbakti kepada kedua orang tua.
Mohon maaf lahir batin untuk semua sahabat kompasiana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline