Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Tahir Rizqi

Seorang pengajar, sangat menyukai dunia anak

Saatnya Pahlawan Mendapatkan Tanda Jasa!

Diperbarui: 4 November 2022   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sejarah merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kita pelajari dan kita pahami. Dengan mempelajari sejarah (Rangkaian peristiwa masa lampau), kita bisa merefleksikan atau mengambil i'tibar, contoh, dan tauladan, baik dari peroses sejarah itu sendiri maupun dari para pelaku sejarah yang terlibat langsung dalam rangkaian peristiwa di masa lampau.

Berbicara tentang pelaku sejarah, khususnya di era sebelum kemerdekaan, para Ulama' kita memiliki kontribusi yang signifikan dalam mengusir para penjajah dan mewujudkan kemerdekaan untuk Rakyat Indonesia, setelah beberapa abad lamanya terjajah oleh kolonialisme. 

Salah satu Ulama karismatik yang memiliki peran dan memiliki andil besar dalam merebut kemerdekaan Indonesia, dengan mencetak santri-santri hebat dan luar biasa, dimana santri-santri hasil didikannya bisa menjadi ulama-ulama besar, dan santri-santrinya mampu mengusir para penjajah dan berhasil mewujudkan dan merebut kembali kemerdekaan Republik Indonesia. Ulama' Karismatik tersebut adalah Syaikhona Mohammad Kholil bin Abdul Latif Bangkalan.

Untuk mengenang perjuangan dan dedikasi Syaikhona Kholil dalam membantu mewujudkan kemerdekaan Indonesia, tentunya tidak salah bahkan suatu kewajiban bagi pemerintah untuk memberikan penghargaan atau apresiasi setinggi-tingginya, dengan memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada beliau syaikhona Kholil Bangkalan.

Maka dari itu H. Syafiuddin Asmoro selaku anggota DPR RI komisi V sekaligus ketua DPC PKB Bangkalan s, dalam sambutannya pada kegiatan Seminar Nasional yang diadakan oleh Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (GEMASABA) Bangkalan, di Aula STAIS Bangkalan, mengatakan bahwa Syaikhona Kholil sangat layak dan pantas untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, karena beliau juga merupakan inisiator atau penggagas Perjuangan Pergerakan Nasional Indonesia, bahkan sebelum HOS Tjokroaminoto memimpin Serikat Islam pada tahun 1912.

Selanjutnya H. Syafiuddin juga mengatakan bahwa salah satu alasan kenapa Syaikhona Kholil sangat layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional adalah mengingat santri-santri beliau, seperti Syaikh Hasyim Asy'ari, KH Wahab Chasbullah, dan KH Samsul Arifin sudah lebih dulu menyandang gelar Pahlawan Nasional. Jadi menurut H. Syafiuddin kurang etis kalau Syaichona Kholil selaku guru dari ketiga Ulama tersebut tidak di nobatkan sebagai pahlawan nasional.

Dalam sambutannya H. Syafiuddin juga berpesan kepada para peserta seminar yang diikuti oleh Organisasi Mahasiswa, dan beberapa organisasi kepemudaan di Bangkalan untuk Jangan sekali-kali melupakan jasa Ulama atau JAS HIJAU. jargon JAS HIJAU yang diinisiasi oleh ketua umum DPP PKB Gus Muhaimin Iskandar ini memiliki arti yang sangat mendalam. Dengan mengingat jasa para ulama, diharapkan kita yang mayoritas adalah kaum santri bisa meneladani mereka, meneruskan perjuangan mereka, dan menjadikan mereka sebagai inspirasi dalam mengabdikan diri kepada Masyarakat, Agama, terutama kepada Bangsa dan Negara.

H. Syafiuddin juga berharap kepada Mahasiswa dan santri untuk mulai memiliki motivasi untuk duduk di posisi strategis pemerintahan baik di daerah, provinsi maupun Nasional, sebab santri memiliki peran yang sangat besar dalam berdirinya Bangsa Indonesia.

Jadi sudah saatnya Indonesia dipimpin oleh kaum santri dan Gus Muhaimin Iskandar yang notabene memiliki latar belakang santri dan beliau juga merupakan keturunan Ulama besar, jadi sangat layak untuk memegang tampuk kepemimpinan di Indonesia. Jadi sudah saatnya kaum santri untuk terjun dan terlibat langsung dalam memajukan Indonesia, baik di Legislatif, Eksekutif maupun di Yudikatif.

Sebelum menutup sambutannya H. Syafiuddin juga mengatakan bahwa beliau akan berusaha semaksimal mungkin pada tahun 2023, Syaikhona Kholil Bangkalan sudah bisa dan tercatat sebagai salah satu Pahlawan Nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline