Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) adalah dua hal yang menjadi pro dan kontra di bangsa ini. karena bangsa ini sudah sejak lama dilanda oleh Pandemi Covid-19. Akibatnya, mau tidak mau, Pemerintah harus mengambil kebijakan yang tegas demi memutus rantai Pandemi global.
Namun, dampak yang ditimbulkan dari Pandemi bagi Pendidikan Indonesia adalah menurunnya tingkat literasi siswa. Mengapa tingkat literasi siswa menurun? karena, PJJ di sisi lain sangat efektif bagi pengekangan Pandemi. Namun, di satu sisi, adanya rasa bosan yang mendera siswa didik, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi.
Kondisi ini mendorong Komisi X DPR RI dari Fraksi NasDem Eva Stevany Rataba pun angkat bicara kepada publik. Dilansir dari kanal Nasdem.id, Legislator perwakilan dari Sulawesi III ini mengatakan bahwa model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menyebabkan menurunnya tingkat literasi bagi kalangan siswa.
Entah data yang dikatakan oleh Politikus NasDem tersebut dari mana? Penulis pun tidak tahu. Namun, bagaimana pun, penulis adalah salah satu Mahasiswa yang mengalami kondisi demikian juga.
Dilema PJJ dan PTM bagi Siswa dan Tenaga Pendidik
Eva juga mengatakan pendidikan bangsa ini sementara berada pada posisi dilema. Karena ketika pembelajaran tatap muka (PTM) diberlakukan, angka positif Covid-19 di kalangan siswa dan tenaga Pendidik pun meningkat. Namun, saat ini sudah ada kebijakan dari Presiden Joko Widodo agar PTM kembali dievaluasi.
Tentu saja kita semua berharap demikian. Karena bagaimana pun juga siswa maupun tenaga pendidik membutuhkan sistem pembelajaran yang nyaman. Karena dalam kondisi yang tenang, masalah menurunnya tingkat literasi di kalangan siswa pun, perlahan-lahan kembali pada jalurnya.
Benarkah Tingkat Literasi Siswa Menurun Pasca PJJ?
Melihat kembali ucapan Eva Stevany di atas, ada benarnya juga. Karena sadar atau pun tidak sadar, kita sementara berada dalam kondisi yang serba sulit.
Di mana, siswa didik ketika dilanda kebosanan, mereka akan lebih mudah tergoda dengan tawaran hiburan di media sosial yang sangat menyenangkan, daripada mengerjakan tugas dari Tenaga Pendidik.