Oleh Tabrani Yunis
Duh jiwa nan tengah dilanda resah dan gelisah,
dihempas gelombang-gelombang amarah
terombang-ambing dalam kegalauan dan gerah,
detak jantung melewati titik terendah
hati tak lagi bisa ditaburi butir-butir air nan basah
api tlah menjilat-jilat langit-langit titah
Pada siapa tah akan ditumpah
resah kian basah
meleleh melumuri wajah
merah