Lihat ke Halaman Asli

Tabrani Yunis

TERVERIFIKASI

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Merangkul Inisiator Pendidikan di Masyarakat

Diperbarui: 9 Februari 2020   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. Darmawan Buchari

 Setelah sukses melakukan safari literasi pada jenjang SMA/SMK se-Kota Sabang, Ikatan Guru Indonesia (IGI) melanjutkan kampanye GLS di SMPN 6 Sabang. Ketua IGI Aceh, Drs Imran Lahore terjun langsung untuk memastikan GLS berjalan dengan baik di sekolah tersebut.

IGI dengan motto "Sharing and Growing Together" akan terus berupaya menggerakkan literasi dan meningkatkan kompetensi guru dengan kanal pelatihan Berbasis literasi produktif. Yuk bersama IGI kita gerakkan literasi yang tidak lain adalah wahyu pertama yang diturunkan Allah pada Nabi Muhammad SAW.

Begitulah bunyi status facebook-nya Darmawan Buchari yang diposting pada Sabtu pukul 23.58 WIB tadi malam, tanggal 8 Februari 2020 dengan postingan empat foto kegiatan safari literasi di Sabang, Pulau Weh, Aceh itu.

Status tersebut menggambarkan kepada kita bahwa IGI Aceh, sebagai sebuah organisasi guru independen yang ada di Aceh saat ini dengan sangat aktif terus melakukan upaya membangun gerakan literasi di Aceh. Hebatnya lagi, organisasi ini juga ikut meningkatkan kompetensi guru dengan kanal berbasis literasi produktif. Hebat bukan? 

Kelihatannya memang hebat. Betapa tidak, membangun gerakan literasi sekolah dan memastikan GLS berjalan dengan baik, pada hakikatnya itu adalah tugas  pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Aceh, baik level provinsi maupun level kabupaten kota.

Begitu pula adanya dengan program peningkatan kompetensi guru -- guru lewat kanal berbasis literasi produktif? Ini sesungguhnya adalah tupoksinya pemerintah, dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan Aceh dan Dinas Pendidikan di tingkat kabupaten / kota di Aceh.

Tetapi mengapa IGI Aceh begitu aktif melakukan itu? Padahal, sebagaimana kita ketahui bahwa IGI Aceh tidak mendapatkan porsi anggaran dari dana APBA maupun dana Otsus, akan tetapi mereka mampu melakukan kegiatan-kegiatan yang sangat membantu dunia pendidikan, khususnya di Aceh. 

Selayaknya kita cari tahu, apa resep yang dijalankan ketua IGI Aceh, Drs. Imran Lahore ini. Namun, bila kita simak apa yang dituliskan oleh Darmawan Buchari dalam postingan di atas, kita menemukan landasan atau background melakukan kegiatan literasi dan peningkatan kompetensi guru tersebut.

Ternyata, tergerak untuk melaksanakan perintah Allah dengan perintah Iqra, sebagai perintah pertama Allah kepada Nabi Muhammad. Sungguh sangat mulia. Selayaknya kita apresiasi apa yang dilakukan oleh IGI Aceh tersebut.

Ini adalah sebuah insiatif positif, yang harusnya mendapat apresiasi dari para pemangku kepentingan di Aceh, apalagi Dinas Pendidikan Aceh. Tidak elok bila menutup mata terhadap inisiatif ini. 

Nah, ketika kita melihat dan membaca soal inisiatif masyarakat dalam membantu pemerintah, mengisi ruang-ruang yang tidak tersentuh oleh pelayanan pemerintah, kita banyak menemukan pihak-pihak yang berinsiatif di berbagai bidang, termasuk di bidang pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline