Oleh Tabrani Yunis
Malam ini tak ada sajak dan puisi yang kugubah, seperti malam-malam indah bersamamu
Tlah terlalu kering kantung-kantung oase yang menyejukan embun di dedaunan kala burung murai bernyanyi menyambut pagi
apalagi mentari semakin naik dan membara, membakar kata-kata yang tlah kulekatkan pada bait-bait puisi rindu
diksi -diksi indaag yang berbalut rumput-rumput ilalang terbakar bersama menghanguskan lembaran-lembaran sajak dan puisi
Malam ini tak ada sajak dan puisi kugubah, kala mimpi menari-nari di ubun-ubun malam
Aku kehabisan kata-kata tuk dirangkai bersama embun di pucuk penantian
Malam ini hanya kegelisahan yang terangkai dalam untaian mutiara buram
Ini bukan bait-bait puisi yang kuinginkan
Malam ini tak ada puisi untuk mengantarmu ke peraduan
Hanya untaian-untaian kata indah sebagai bukti bahwa puisi telah mati