Lihat ke Halaman Asli

Tabrani Yunis

TERVERIFIKASI

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Agar Masa Pensiun Tidak Menggalaukan

Diperbarui: 19 November 2019   01:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok Pribadi

Oleh Tabrani Yunis

Bagian Pertama

Pensiun. Semua orang tahu dan faham dengan kata ini, sebab  kata  satu ini  sering kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Orang-orang memaknainya dengan  frasa" tidak bekerja lagi", atau sudah berhenti bekerja. Tidak lagi bekerja atau berhenti bekerja karena alasan tertentu. 

Umumnya berhenti karena sudah habis masa kerja, baik yang bekerja di pemerintahan, maupun di perusahaan- perusahaan swasta. Habis masa kerja, karena faktor usia,  habis mas kontrak atau karena faktor lain, termasuk memilih pensiun dini. Bila merujuk pada pengertian pensiun dalam kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI), pensiun juga diartikan  tidak jauh seperti apa yang difahami banyak orang. 

Cobalah buka KBBI dan carikan apa arti pesiun. Bila sudah dibuka dan ditemukan, maka kita bisa membaca makna pensiun tersebut. Kita pun bisa menjadikan pengertian pensiun tersebut sebagai rujukan dalam penggunaan kata tersebut. Ya, dalam KBBI tersebut, pensiun diartikan seperti  berikut ini. Pensiun adalah tidak bekerja karena masa tugasnya sudah selesai.

Begitulah makna pensiun. Walau ada yang pensiun dini, yang bukan karena masa tugasnya habis, tetapi mengambil pensiun dini karena alasan kesehatan atau alasan-alasan lain yang memberikan izin untuk pensiun sebagai pegawai. Pokoknya, pension itu, berhenti bekerja, atau beristirahat dari kegiatan bekerja atau mengerjaan pekerjaan rutin, di kantor, maupun di lapangan. 

Berbicara soal pension, menjadi menarik untuk diulas. Dikatakan demikian, karena masa pesiun itu bagai pisau bermata dua, atau juga bagai dua sisi mata uang. 

Dikatakan demikian, karena masa pension bagi kebanyakan orang adalah masa yang dinanti-nantikan. Mungkin  karena merasa sudah lelah bekerja sebagai pegawai, baik di negeri sebagai PNS atau ASN, maupun di perusahaan dan lain sebagainya. 

Orang-orang yang berbahagia dengan masa pension ini, kebanyakan adalah orang-orang yang menjadikan masa pensiun itu sebagai masa untuk beristirahat, menikmati hidup bersama cucu ( bagi yang punya cucu), atau bisa ke sana ke mari, kapan saja dan ke mana saja,  asal memiliki kekuatan finansial yang tinggi. Ya, bagi mereka yang menanti-nanti datangnya masa pension itu, biasanya orang-orang yang tingkat kesejahteraannya sudah mapan.

 Sudah punya banyak investasi untuk hari tua. Hari tua hanya memetik hasil dari apa yang diusahakan ketika masa sebelum pension. Berbeda dengan sebagian besar lainnya. 

Ya, bagi sebagian orang lagi, masa pensiun itu adalah masa yang merisaukan atau menggalaukan. Merasa resah karena masih berhadapan dengan berbagai masalah atau kondisi.  Misalnya, alasan ekonomi yang belum mapan, masih memiliki tanggung jawab keluarga, berkurangnya penghasilan atau pendapatan dan sebagainya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline