[caption caption="Ketika asap an jelaga mendera, anak bangsa akan terus menderita. Ilustrasi/photo Tempo.com "][/caption]
Oleh Tabrani Yunis
Hari ini, langit di atas Aceh gelap tak bercahaya Apakah itu jelaga yang dikirimkan angin dari ujung sumatera yang terluka? Apakah itu pertanda hujan akan segera datang menyapa?Atau mungkin cerita duka saudara-saudara kita yang sedang memamah derita? Hari ini, awan hitam menjadi tendadi atas atap rumah kita,akankah cerita duka yang dibawa?Seperti selama ini yang memedihkan mata Hari ini, mendung berwarna jelagaMenghalangi cahaya yang biasanya ada buat kitaakankah derita isfa akan mendera generasi muda kita?Atau akan menyesakan dada para manula? Hmmmm, asap-asap kebakaran hutan sumaterayang datang sepanjang masakarena ulah manusiaakibat dari tangan kitayang serakah dan lobamembunuh hak asasi manusiMereka pembakar hutan nan durjanatelah merenggut milik kitanafas anak-anak kitadengan asap dan jelaga asap-asap yang terbang menerpa nusantaraadalah cerita duka kitapotret wajah Indonesia yang tak berdayaterselubung dalam wajah buruk penguasa Indonesia yang didera cengkraman para penguasa Asap-asap dari pulau sumateratak pernah malu pada MalaysiaJuga tidak merasa sungkan akan SingapuraKarena semua lupa bahwa itu adalah bencanayang mendera kita sepanjang masa.Masihkah bangsa kita masih punya rasa tipa salira?Atau itu hanya sekedar mengindahkan kata?Sudahlah. sudahlah. Kita memang harus selalu berdoaagar asap segera redatidak menjulur ke kamar kitamenyesaki nafas kitaseperti yang kini menghujam saudara kitadi seantero Sumatera.Asap dan jelaga itu milik kitaMilik Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H