Kegiatan yang dilakukan oleh seorang Public Relations (PR) dalam organisasi atau perusahaan cukup banyak, tapi yang paling sering dilakukan adalah media relations, yaitu membina hubungan baik dengan pihak media massa yang dalam hal ini diwakilkan oleh wartawan.
Menurut Frank Jefkins, seorang pakar dan praktisi humas di Inggris dan Amerika Serikat, "The role of press relations is to achieve maximum publication or broadcasting of PR information in order to create knowledge and understanding." Dengan kata lain, media relations adalah salah satu kegiatan PR untuk menjalin hubungan baik dengan media baik secara formal maupun informal agar publikasi mengandung informasi yang positif sehingga dapat meningkatkan citra baik organisasi atau perusahaan.
Seorang PR harus membina hubungan yang baik dengan media karena PR perlu memberikan informasi kepada masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan publik. PR tidak dapat meninggalkan pers karena pers merupakan sarana informasi publikasi PR, dan begitupun sebaliknya pers membutuhkan informasi resmi, akurat dan lengkap, yang biasanya didapatkan dari PR. Jadi PR dan pers saling membutuhkan. PR tidak boleh memperlakukan media berdasarkan suka dan ketidaksukaan mereka terutama dalam memberikan informasi karena dapat menimbulkan adanya berita-berita yang tidak akurat.
Menurut Jefkins ada 6 cara membina hubungan baik dengan pers, yaitu :
- By serving the media (memberikan pelayanan kepada media)
- By establishing a reputation for reliability (membangun reputasi sehingga dapat dipercaya)
- By supplying good copy (memberikan naskah yang baik, menarik perhatian, unik, foto atau gambar yang baik serta melampirkan News Release)
- By cooperations in providing material (melakukan kerjasama yang baik dalam menyediakan bahan informasi)
- By providing verification facilities (penyediaan fasilitas yang memadai)
- By building personal relationship with the media (membangun hubungan secara personal dengan media)
Masing-masing PR dan pers berhasrat untuk menjaga citra (image) yang baik. Sehingga mereka dapat mempertahankan kredibilitasnya. Karena jika PR dan pers kehilangan kredibilitasnya, maka bisnis masing-masing akan sulit untuk dipertahankan keberadaannya.
Dengan demikian, seorang PR sangat perlu mempunyai hubungan yang baik dengan media karena untuk memperoleh publisitas dan tempat dalam pemberitaan media mengenai hal-hal yang menguntungkan perusahaan atau organisasi, untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan kegiatan organisasi, serta mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan karena didasari rasa saling percaya dan menghormati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H